Wall Street Melihat Sedikit Penguatan Usai Penurunan 2 Hari Terburuk

Jum'at, 03 Desember 2021 - 08:34 WIB
loading...
Wall Street Melihat Sedikit Penguatan Usai Penurunan 2 Hari Terburuk
Wall Street berakhir di posisi yang lebih tinggi pada perdagangan Kamis (2/12/2021) waktu setempat. Penutupan ini diyakini memulihkan kekuatan yang hilang. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Wall Street berakhir di posisi yang lebih tinggi pada perdagangan Kamis (2/12/2021) waktu setempat. Penutupan ini diyakini memulihkan kekuatan yang hilang dalam beberapa sesi terakhir, pasalnya para pelaku pasar mulai melakukan tawar-menawar sambil mencerna implikasi dari pergeseran pandemi.



Mengutip Reuters S&P 500 naik 63,46 poin atau 1,41% dan berakhir pada posisi 4.576,50 poin. Sedangkan Nasdaq Composite naik 128,78 poin yang setara 0,84% ke level 15.382,83. Dow Jones Industrial Average juga menguat 622,37 poin atau 1,83% menjadi 34.644,41.

11 sektor utama S&P 500 ditutup di wilayah positif. Ketiga indeks bursa AS naik, dengan investor lebih menyukai nilai daripada pertumbuhan, serta small caps dan transportasi yang sensitif secara ekonomi mengungguli pasar yang lebih luas.

Dari ketiganya, Dow naik paling banyak dengan Boeing Co memberikan dorongan terbesar untuk rata-rata industri blue-chip.

Kepala strategi pasar di LPL Financial. di Charlotte, Carolina Utara, Ryan Detrick mengatakan, dia melihat 29 hari berturut-turut di S&P 500 tanpa perubahan 1%, naik atau turun, tetapi bom- Omicron mencapai dan lima hari kami mengalami ledakan volatilitas ini.

"Setelah penurunan dua hari terburuk dalam lebih dari setahun, kami akhirnya melihat sedikit peningkatan," tambah Detrick.

"Pembeli mulai menggigit setelah pelemahan baru-baru ini dan mendorong saham lebih tinggi, tetapi ketidakpastian Omicron masih ada di luar sana."

Ketika pemerintah dunia berjuang untuk menentukan bagaimana menanggapi varian Omicron yang muncul, Amerika Serikat akan mewajibkan perusahaan asuransi kesehatan swasta untuk menyediakan tes Covid-19 di rumah, sebuah kebijakan yang diharapkan mulai berlaku pada 15 Januari 2022.

Varian Omicron telah menakuti pasar selama sekitar satu minggu, memukul saham terkait perjalanan sangat keras karena tambal sulam pembatasan baru diberlakukan di seluruh dunia, tetapi perusahaan-perusahaan itu bangkit kembali di sesi Kamis.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)