Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Punya Bos Baru, Begini Prediksi Saham Aneka Tambang Pekan Depan
loading...
Pergerakan saham ANTM ke depan dipengaruhi kinerja direksi baru. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Pergantian jajaran direks PT Aneka Tambang (ANTM) menjadi perhatian investor beberapa hari terakhir. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) memutuskan Nicolas D. Kanter sebagai direktur utama, menggantikan Dana Amin.
Pengamat pasar modal, Oktavianus Audi, mengatakan pergantian manajemen ini belum memberi dampak signifikan terhadap pergerakan saham ANTM. Namun, Audi meyakini apabila pengurus baru ANTM bisa memberikan kinerja yang positif, maka secara otomatis bisa memberi performa yang baik terhadap sahamnya.
"Pergantian manajemen kemungkinan dampak jangka pendeknya tidak akan terlalu signifikan tetapi jika manajemen ini memberikan dampak yang baik terhadap kinerja perusahaan, maka saya pikir ini akan menjadi sentimen positif juga," kata Audi kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Minggu (26/12/2021).
Menilik performa terakhir, Jumat (24/12), ANTM berakhir menguat 1,79% di level Rp2.280. Range pergerakan ANTM berada di area 2.250-2.300, dan sempat menyentuh area 2.220 pada awal pekan lalu.
Secara teknikal Audi mencermati saham ANTM masih cukup menarik untuk melakukan speculative buy. Dia merekomendasikan investor untuk mengambil posisi saat koreksi di 2.220 -2.260. Menurutnya, area tersebut merupakan bantalan support yang kuat dari ANTM sejak Juni 2021.
"Saat ini secara posisi teknikal sebenarnya ini adalah posisi yang cukup bagus untuk kita ambil posisi buy karena level yang cukup menarik di 2220 sampai 2260," tuturnya.
Selama lima hari perdagangan, ANTM masih berada di area positif sebesar 1,33%. Sepekan terakhir menunjukkan 170,5 juta lembar saham yang dieksekusi investor dengan nilai transaksi mencapai Rp384,2 miliar.
Investor asing terpantau melakukan aksi jual akumulatif sebanyak Rp32,20 miliar dalam seminggu terakhir. Namun, secara year to date, asing cenderung melakukan pembelian bersih dengan akumulasi senilai Rp2,73 triliun.
Kendati performa ANTM dalam sebulan masih tertekan 2,56%, namun secara year to date cukup cemerlang dengan kenaikan 17,83%.
Pengamat pasar modal, Oktavianus Audi, mengatakan pergantian manajemen ini belum memberi dampak signifikan terhadap pergerakan saham ANTM. Namun, Audi meyakini apabila pengurus baru ANTM bisa memberikan kinerja yang positif, maka secara otomatis bisa memberi performa yang baik terhadap sahamnya.
"Pergantian manajemen kemungkinan dampak jangka pendeknya tidak akan terlalu signifikan tetapi jika manajemen ini memberikan dampak yang baik terhadap kinerja perusahaan, maka saya pikir ini akan menjadi sentimen positif juga," kata Audi kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Minggu (26/12/2021).
Menilik performa terakhir, Jumat (24/12), ANTM berakhir menguat 1,79% di level Rp2.280. Range pergerakan ANTM berada di area 2.250-2.300, dan sempat menyentuh area 2.220 pada awal pekan lalu.
Secara teknikal Audi mencermati saham ANTM masih cukup menarik untuk melakukan speculative buy. Dia merekomendasikan investor untuk mengambil posisi saat koreksi di 2.220 -2.260. Menurutnya, area tersebut merupakan bantalan support yang kuat dari ANTM sejak Juni 2021.
"Saat ini secara posisi teknikal sebenarnya ini adalah posisi yang cukup bagus untuk kita ambil posisi buy karena level yang cukup menarik di 2220 sampai 2260," tuturnya.
Selama lima hari perdagangan, ANTM masih berada di area positif sebesar 1,33%. Sepekan terakhir menunjukkan 170,5 juta lembar saham yang dieksekusi investor dengan nilai transaksi mencapai Rp384,2 miliar.
Investor asing terpantau melakukan aksi jual akumulatif sebanyak Rp32,20 miliar dalam seminggu terakhir. Namun, secara year to date, asing cenderung melakukan pembelian bersih dengan akumulasi senilai Rp2,73 triliun.
Kendati performa ANTM dalam sebulan masih tertekan 2,56%, namun secara year to date cukup cemerlang dengan kenaikan 17,83%.
(uka)
Explore More