Simak Baik-baik, Begini Tahapan Penghapusan Premium dan Pertalite
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berencana menghapus BBM Premium dan Pertalite, sebagai salah satu upaya guna mendukung pengurangan emisi karbon. BBM Premium disebutkan bakal dihapus tahun 2022.
Peta jalan penghapusan premium sendiri sudah disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, sebagai tahap awal, Pertamina sudah melakukan shifting dari Premium ke Pertalite.
"Mulai pertengahan tahun 2020, Pertamina, atas izin pemerintah, sudah melakukan program yang kita sebut Program Langit Biru dengan memberikan harga Pertalite seharga Premium," ujar Nicke dikutip dari video di kanal Youtube Wakil Presiden RI, Selasa (28/12/2021) lalu.
Shifting tersebut menghasilkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan Pertalite. Emisi karbon yang diturunkan juga mencapai 12 juta ton hingga saat ini.
Setelah masyarakat terbiasa menggunakan Pertalite, maka level penggunaan BBM-nya akan ditingkatkan ke BBM bernilai oktan lebih tinggi seperti Pertamax. Untuk diketahui, Premium memiliki nilai oktan (RON) 88. Sementara, Pertalite bernilai oktan 90 dan Pertamax bernilai 92.
Mengacu pada ketentuan Kementerian LHK, bahan bakar yang beredar di pasaran direkomendasikan memiliki nilai oktan minimal 91.
"Nah, tahapan berikutnya itu seperti apa? Kami pun akan mendorong masyarakat untuk menggunakan yang lebih baik lagi. Supaya tadi ada sesuai dengan ketentuan minimum RON 91, kemudian lari ke Pertamax," jelas Nicke.
Peta jalan penghapusan premium sendiri sudah disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, sebagai tahap awal, Pertamina sudah melakukan shifting dari Premium ke Pertalite.
"Mulai pertengahan tahun 2020, Pertamina, atas izin pemerintah, sudah melakukan program yang kita sebut Program Langit Biru dengan memberikan harga Pertalite seharga Premium," ujar Nicke dikutip dari video di kanal Youtube Wakil Presiden RI, Selasa (28/12/2021) lalu.
Shifting tersebut menghasilkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan Pertalite. Emisi karbon yang diturunkan juga mencapai 12 juta ton hingga saat ini.
Setelah masyarakat terbiasa menggunakan Pertalite, maka level penggunaan BBM-nya akan ditingkatkan ke BBM bernilai oktan lebih tinggi seperti Pertamax. Untuk diketahui, Premium memiliki nilai oktan (RON) 88. Sementara, Pertalite bernilai oktan 90 dan Pertamax bernilai 92.
Mengacu pada ketentuan Kementerian LHK, bahan bakar yang beredar di pasaran direkomendasikan memiliki nilai oktan minimal 91.
"Nah, tahapan berikutnya itu seperti apa? Kami pun akan mendorong masyarakat untuk menggunakan yang lebih baik lagi. Supaya tadi ada sesuai dengan ketentuan minimum RON 91, kemudian lari ke Pertamax," jelas Nicke.
(akr)