Menanti aksi UE berikutnya

Senin, 02 Juli 2012 - 08:59 WIB
Menanti aksi UE berikutnya
Menanti aksi UE berikutnya
A A A
Sindonews.com - Hasil KTT Uni Eropa disambut hangat pelaku pasar. Ada yang yakin, pekan ini indeks akan tembus 4.000. Tapi potensi koreksi pun masih ada.

Pelan tapi pasti, bursa saham mulai kembali meriah. Memang, sesekali masih terjadi guncangan yang disebabkan oleh aksi ambil untung yang dilakukan investor. Namun fluktuasi indeks tak lagi setajam pekan-pekan sebelumnya. Selama lima hari perdagangan kemarin, gejolak indeks harga saham gabungan (IHSG) tak pernah lebih dari 60 poin. Gairah investor untuk melakukan transaksi akhirnya menempatkan indeks pada level 3.955,58.

Kondisi yang relatif stabil juga mulai nampak pada nilai tukar rupiah. Sepanjang pekan kemarin, mata uang kebanggaan RI itu tak pernah menyentuh level Rp 9.500 per dola. Kini ia bergerak di kisaran yang sempit. Jadi, kondisinya sudah seperti sebelum terjadi krisis Eropa. Dan Jum’at kemarin 29 Juni 2012, nilai tukar rupiah ditutup lumayan menguat pada level Rp 9.433. Dibanding Jum’at pekan sebelumnya 22 Juni 2012, berarti menguat 0,6 persen.

Sebuah ending yang cukup melegakan. Putu Andi Wijaya, dealer forex BRI, memprediksi dalam sepekan ke depan rupiah masih akan menguat. Itu karena angin segar dari KTT Uni Eropa. “Ini yang membuat para eksportir melepas dolar-nya, sehingga rupiah menguat,” katanya. Putu memperkirakan pekan ini rupiah akan bergerakdi kisaran Rp9.380–Rp 9.480 per dolar.

Seperti diketahui, para pemimpin 17 negara yang hadir pada KTT UE di Brussel Belgia sepakat menyediakan talangan sebesar 500 miliar euro. Para pimpinan mengizinkan negara yang dilanda krisis untuk menggunakan talangan tersebut. Tak hanya itu, KTT UE menyetujui pembentukan badan yang akan mengawasi perbankan di negara pengguna mata uang euro. Para pelaku pasar menilai, upaya penangulangan krisis kini semakin riil.

Mudah-mudahan benar, sehingga perdagangan di bursa saham pun bisa ikut bergairah. Apalagi, dua pekan lagi, seluruh umat Islam akan menunaikan ibadah puasa. Biasanya, di bulan suci konsumsi masyarakat naik 20%. Ini akan menjadi sentimen positif bagi bagi saham-saham consumer goods dan ritel. “Paling tidak akan membantu penguatan IHSG,” kata Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management.

Praktikan hit and run


Sentimen positif lainnya akan datang dari BPS dan BI yang pekan ini akan mengumumkan data inflasi dan BI rate terbaru. Felix Sundhunata, Kepala Riset Henan Putihrau Securities, memperkirakan inflasi hingga bulan Juni (year on year) akan berada di level 4,5 persen. “Saya melihat IHSG masih akan menguat,” katanya. Felix optimis, pekan ini indeks akan tembus 4.000.

Nada bicara Felix memang terdengar lebih optimisme. Namun beberapa analis punya pandangan lain. Kata mereka, kenaikan indeks pekan lalu bukanlah pertanda bahwa bursa telah pulih menuju stabil. “Ini hanya gejala jangka pendek,” kata seorang analis sebuah sekuritas asing. Jadi, menurutnya, masih ada kemungkinan indeks untuk kembali merosot ke lubang yang dalam.

Penyebabnya, masih yang itu-itu juga: krisis Eropa. Itu sebabnya, walau pun saat ini banyak efek yang harganya sudah turun, itu bukan berarti saham-saham tersebut tidak akan turun lagi. “Eropa sendiri masih bingung bagaimana menyelesaikan krisis ini,” kata si analis tadi. Makanya, ia tak berani memberikan rekomendasi beli, termasuk untuk saham sebagus apapun. “Untuk saat ini sebaiknya hit and run saja,” lanjutnya.

Suara senada dilontarkan Parningotan Julio, analis Batavia Prosperindo Sekuritas. “Pelaku pasar masih menunggu tindak lanjutan KTT UE,” katanya. Makanya, Parningotan memonitor terus langkah yang akan dilakukan negara anggota UE. Yang juga tak bisa dilewatkan adalah perkembangan ekonomi di Amerika, Cina, dan India yang belakangan ini mulai sedikit melambat.

Jika ternyata sinyal dari Eropa pasca KTT cukup positif, maka para pelaku pasar akan semakin percaya bahwa saat kebangkitan akan tiba. Namun, untuk lebih aman, investor disarankan untuk mengoleksi saham yang berorientasi pada pasar dalam negeri dan yang bakal menikmati berkah bulan puasa dan Idul Fitri. Beberapa saham yang disdorkan sejumlah analis antara lain INDF, UNVR, MYOR, MPPA, RALS, TLKM, dan JSMR.

Percaya? Ah, seperti biasa, keputusan tentu ada di tangan Anda.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5487 seconds (0.1#10.140)