Pendapatan per kapita Korut hanya USD1.200

Minggu, 08 Juli 2012 - 18:00 WIB
Pendapatan per kapita Korut hanya USD1.200
Pendapatan per kapita Korut hanya USD1.200
A A A
Sindonews.com - Korea Utara mencatat kemunduran pada pertumbuhan ekonomi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Disinyalir, sektor hasil pertanian yang merosot tajam menjadi salah satu alasan kondisi itu terjadi di negara termiskin yang paling tidak berkembang ini.

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (8/7/2012), Bank Sentral Korea Selatan mengatakan, perekonomian negara komunis itu hanya tumbuh 0,8 persen sepanjang 2011.

Pertumbuhan ekonomi per kapita negara dengan penduduk sebanyak 24,3 juta tersebut hanya sebesar 1,33 juta won (mata uang korea) atau kurang dari USD1.200 jika dikonversi dengan dolar.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi negara ini pada 2011 dipimpin oleh industri pertanian, perikanan, dan kehutanan yang naik sebesar 5,3 persen setelah menurun 2,1 persen pada 2010. Ini terjadi berkat kondisi cuaca yang baik dan peningkatan penggunaan pupuk.

Kemudian, untuk sektor konstruksi juga tumbuh 3,9 persen tajam pada 2011 setelah hanya naik 0,3 persen pada 2010. Alasannya karena proyek-proyek untuk memodernisasi kondisi perumahan di Pyongyang. Pyongyang menjadi bangunan untuk menandai ulang tahun ke-100 pendiri Kim Il-sung, termasuk 100.000 bangunan rumah baru di ibu kota.

Di sisi lain, Bank Sentral Korea Selatan membuat estimasi mengenai ekonomi Korea Utara berdasarkan data yang dikumpulkan dari lembaga spesialis swasta. Serta merilis angka setelah melalui pemeriksaan silang sesi dengan para ahli di luar bank.

Korea Utara mengalami kekurangan pangan kronis selama sekira dua dekade terutama setelah runtuhnya Uni Soviet, pada awal 1990-an. Sehingga menjadi lebih terisolasi karena adanya sanksi internasional yang diberikan akibat program nuklir dan rudal.

Belum lagi bencana alam yang terjadi di Korea Utara, sehingga negeri komunis ini sekarang tergantung pada China untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka, terutama ekonomi dan politik. (mai)
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7197 seconds (0.1#10.140)