Israel Pesan 3 Kapal Selam Canggih Senilai Rp48,7 Triliun ke Perusahaan Jerman

Jum'at, 21 Januari 2022 - 01:00 WIB
loading...
Israel Pesan 3 Kapal Selam Canggih Senilai Rp48,7 Triliun ke Perusahaan Jerman
Israel pesan 3 kapal selam canggih senilai Rp48,7 triliun ke perusahaan Jerman. FOTO/nti.org
A A A
TEL AVIV - Israel telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan Sistem Kelautan Thyssenkrupp Jerman untuk mengembangkan dan memproduksi tiga kapal selam canggih untuk Angkatan Laut Israel. Kesepakatan itu bernilai USD3,4 miliar (Rp48,7 triliun).

Menurut Kementerian Pertahanan Israel, kedua belah pihak juga menandatangani perjanjian kerja sama strategis industri yang berjumlah lebih dari €850 juta Euro. Kapal selam pertama, bagian dari seri baru yang disebut Israel sebagai Dakar, akan dikirimkan dalam waktu 9 tahun, menurut pemerintah Israel.



Seperti dilaporkan Reuters, Angkatan Laut Israel mengoperasikan 5 kapal selam kelas Dolphin buatan Jerman, dengan yang keenam sedang dipesan dan sedang dibangun di Jerman. Tiga kapal selam Dakar akan menggantikan tiga kapal Lumba-lumba yang sudah tua.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jerman atas bantuannya dalam memajukan perjanjian dan atas komitmennya terhadap keamanan Israel," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz, Kamis (20/1/2022).

“Saya yakin bahwa kapal selam baru akan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Israel, dan akan berkontribusi pada keunggulan keamanan Israel di wilayah tersebut,” lanjutnya. Perjanjian tersebut juga mencakup pembangunan simulator pelatihan di Israel dan pasokan suku cadang.



Pengumuman itu datang hanya beberapa hari sebelum kabinet Israel dijadwalkan membahas pembentukan panel investigasi yang akan melihat proses pengambilan keputusan, dari 2009 hingga 2016, di balik pembelian kapal selam dan kapal rudal sebelumnya dari Jerman senilai ratusan juta dolar.

Jaksa Israel tahun lalu mendakwa beberapa warga Israel, termasuk seorang pengusaha, mantan perwira angkatan laut dan mantan menteri kabinet, dengan penyuapan, pencucian uang dan invasi pajak sehubungan dengan akuisisi tersebut.

Thyssenkrupp mengatakan, penyelidikan internal tidak menemukan bukti korupsi dalam penanganan penjualannya, dan otoritas Israel tidak mengambil tindakan terhadap konglomerat tersebut.

(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)