Ekonomi melambat, pemerintah harus realistis

Senin, 06 Agustus 2012 - 16:40 WIB
Ekonomi melambat, pemerintah harus realistis
Ekonomi melambat, pemerintah harus realistis
A A A
Sindonews.com - Mengingat perlambatan ekonomi Indonesia yang terus terjadi akibat krisis global yang tak kunjung selesai, sepertinya cukup berat bagi pemerintah mencapai realisasi pertumbuhan ekonomi sesuai dengan asumsi makro APBN 2013 yang mencapai 6,8-7,2 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto berharap pemerintah agar lebih realistis. Pasalnya beberapa indikasi menunjukan dampak negatif walaupun sejauh ini pemerintah masih optimis.

"Mungkin kita harus lebih realistis. Sekarang pertumbuhan ekonomi global tidak kunjung membaik, dan dampaknya kan panjang. Ini mengejar 6,5 saja ya (APBN P 2012) masih mungkin," ujarnya di kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (6/8/2012).

Menurutnya, optimisme pemerintah terlihat dari dua hal. Pertama, adalah konsumsi domestik dan yang kedua adalah investasi.

"Sekarang kan ivestasi bagus, investasi menjajikan tapi harus dibarengi dengan yang lain. Perlu birokrasi yang efisien, infrastruktur yang mendukung dan jangan ada korupsi," jelasnya.

Sedangkan untuk ekspor, Suhariyanto menilai sektor ini tidak bisa diharapkan. Apalagi diketahui tiga bulan terakhir, defisit masih menghantui neraca perdagangan.

"Lihat arahnya sampai akhir tahun itu bayangan saya andai kata positif pun tipis, sehingga kita bergantung kepada investasi dan konsumsi rumah tangga," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6537 seconds (0.1#10.140)