Revitalisasi Pasar Keputran masih pudar

Minggu, 12 Agustus 2012 - 19:05 WIB
Revitalisasi Pasar Keputran masih pudar
Revitalisasi Pasar Keputran masih pudar
A A A
Sindonews.com - Pasar Keputran yang sempat jadi buah bibir pengusuran sampai kini masih saja belum direvitalisasi. Pemkot Surabaya serta Pengurus Daerah (PD) Pasar Surya belum menemukan formula baru dalam proses revitalisasi.

Khusus Pasar Keputran Utara, PD Pasar Surya harus menyeleraskan ide dan konsep yang diusung pemkot. Sebab dalam desainnya lembaga pemerintahan di Kota Pahlawan, pemkot berkeinginan membangun transportasi massal (monorel) yang menghubungkan Surabaya Timur-Surabaya Barat. Sedangkan Pasar Keputran Utara ini adalah bagian halte monorel sehingga harus direvitalisasi.

Direktur Utama PD Pasar Surya Karyanto Wibowo menuturkan, sampai sekarang pihaknya belum ada kepastian tentang tipe revitalisasi di Pasar Keputran. "Terus terang kalau disuruh merevitalisasi dengan dana sendiri, kami belum mampu,” ujar Karyanto, Minggu (12/8/2012).

Kalau melihat konsep pemkot, monorel itu akan memiliki beberapa halte. Namun khusus di Pasar Keputran Utara ini akan dijadikan stasiun intermoda. Di Keputran ini merupakan tempat perpindahan penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dengan trem. Penumpang monorel turun di Keputran ini, kemudian dibuatkan jalan layang yang finish-nya di Jalan Urip Sumoharjo atau Jalan Basuki Rahmat.

Ia melanjutkan, kalau Pasar Keputran Utara memang akan dijadikan halte dan stasiun, berarti perlu pembangunan secara menyeluruh. Perlu ada perubahan desain karena harus dilengkapi dengan fasilitas monorel yang mendukung semua transportasi.

“Jadi kalau hendak direvitalisasi pilihannya ada dua, menggandeng investor atau kami dibantu pemkot secara langsung,” katanya.

Di sisi lain PD Pasar Surya sendiri juga harus melakukan penataan pasar ini. Keberadaan PKL di luar pasar membuat kondisi pasar yang di dalam mati. Bahkan di lantai dua peruntukkannnya sudah berubah. Karyanto menyebut pihaknya masih melakukan kajian untuk menampung PKL yang ada di luar pasar agar masuk.

“Tapi persoalannya memang tidak sesederhana itu karena PKL itu sudah lama di sana,” sambungnya.

Dalam beberapa kali penertiban, PKL tetap saja ada. Sedangkan kata Karyanto, pihaknya sebetulnya tidak mengurusi PKL. Sebab kewajiban PD Pasar Surya adalah menata pasar dan pedagang pasar.

“Tapi kami sedang melakukan kajian bagaimana agar bisa menampung PKL ke dalam,” terangnya.

Kajian itu untuk menganalisa bagaimana pasar dua lantai ini bisa berfungsi secara maksimal. Selama ini pasar hanya ada di lantai satu, sedangkan di lantai dua tidak terpakai. Baginya, revitalisasi harus didesain bagaimana membuat pedagang di lantai dua tetap hidup. Selain itu bagaimana membuat pengunjung mau naik ke lantai dua.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, konsep monorel dan trem terus dirampungkan. Kedua jenis moda transportasi itu menjadi pilihan di Surabaya untuk memudahkan warga serta mengurai kemacetan.

"Ini sedang kami bahas terus, termasuk stasiun di sekitar Keputran," jelasnya.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3905 seconds (0.1#10.140)