Nomura Holdings pangkas biaya USD1 miliar

Selasa, 04 September 2012 - 11:15 WIB
Nomura Holdings pangkas biaya USD1 miliar
Nomura Holdings pangkas biaya USD1 miliar
A A A
Sindonews.com - Perusahaan keuangan asal Jepang, Nomura Holdings, akan memangkas biaya hingga USD1 miliar untuk memperbaiki neraca keuangannya. Pemotongan biaya tersebut rencananya dilaksanakan mulai Maret 2014 dari divisi investasi perbankan, ekuitas, dan pendapatan tetap bisnis.

“Langkah itu dilakukan karena keuntungan fiskal kuartal I sampai Juni lalu menyusut hampir 90 persen akibat lemahnya bisnis di beberapa divisi kami,” ujar Nomura dalam pernyataan resmi dikutip AFP, kemarin.

Nomura menambahkan, pihaknya telah berjuang di tengah kenaikan dan turunnya harga saham serta obligasi. Selain itu, buruknya penggabungan usaha atau merger dan pengetatan regulasi di tengah krisis keuangan global juga sempat menjadi hambatan bisnis.

Rencana penghematan Nomura akan disampaikan pada sebuah pertemuan yang diikuti 450 manajer di Tokyo pada Jumat (7/9) mendatang. Pada kesempatan itu manajemen akan menjelaskan rencana tersebut dan selanjutnya akan disampaikan kepada pemegang saham pekan ini.

Pascapengumuman tersebut, harga saham Nomura kemarin diperdagangkan 4,26 persen lebih tinggi pada posisi 269 yen. Lebih lanjut Nomura menegaskan, rencana pemangkasan biaya akan diikuti pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya.

Namun, Nomura belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu. Sebelumnya, beberapa media Jepang melaporkan sebagian besar pemangkasan biaya Nomura akan berasal dari pengurangan karyawan dalam lingkup bisnis yang mengalami kerugian di Eropa yakni unit hasil akuisisi dari Lehman Brothers pada 2008 lalu.

Analis Barclays Plc Tokyo Azuma Ohno mengatakan, penghematan USD1 miliar merupakan kisaran yang diperkirakan oleh pasar. “PHK juga tidak dapat dihindari, mengingat lingkungan bisnis global yang memburuk,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Nomura merupakan salah satu perusahaan yang cukup agresif ketika krisis keuangan global 2008 silam. Mereka mengambil bisnis Lehman Brothers dan merekrut ribuan karyawan pascakejatuhan Wall Street.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4688 seconds (0.1#10.140)