PDB Zona Euro terbantu ekspor

Jum'at, 07 September 2012 - 10:11 WIB
PDB Zona Euro terbantu ekspor
PDB Zona Euro terbantu ekspor
A A A
Sindonews.com - Membaiknya kinerja ekspor zona euro berhasil menekan kontraksi perekonomian di kawasan itu menjadi hanya 0,2% pada kuartal II/2012. Data terbaru yang dirilis Kantor Statistik Uni Eropa (Eurostat) kemarin sekaligus merevisi angka pertumbuhan ekonomi sebelumnya yang minus 0,4% secara kuartalan.

Menurut Eurostat, pada periode April–Juni 2012, secara keseluruhan, ekspor dari blok negara pengguna mata uang euro menguat 0,6%,lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 0,2%.

“Masih ada kelemahan dari keadaan seperti ini.Kami melihat akan ada penurunan di sektor lain pada kuartal III karena permintaan konsumen akan tertekan kebijakan konsolidasi fiskal,” kata ekonom senior ABN AMRO Joost Beaumont dikutip Reuterskemarin.

Selain itu, dia mengatakan, meningkatnya jumlah pengangguran dalam beberapa bulan terakhir akan menambah ketidakpastian di saat zona euro masih krisis.

Jika kuartal berikutnya pertumbuhan ekonomi zona euro minus, maka secara teknis kawasan tersebut sudah masuk ke jurang resesi. Zona euro para kuartal I/2012 selamat dari resesi karena pada periode tersebut pertumbuhannya 0%. Padahal, pada kuartal IV/2012,PDB zona euro sempat minus 0,3% akibat tekakan krisis utang.

Terkait masalah ketenagakerjaan, Pemerintah Yunani di Athena kemarin menyatakan, tingkat pengangguran di negara itu mencapai rekor tertinggi yakni sebanyak 24,4% pada Juni lalu.

Angka tersebut meningkat dibanding bulan sebelumnya yang hanya 23,5%. Tingkat pengangguran Yunani kini hampir sama dengan Spanyol yang pada bulan yang sama mencapai 24,6%, tertinggi di zona euro.Dengan persentase sebesar itu, saat ini jumlah pengangguran di Yunani mencapai 1,2 juta orang, naik 42% dibanding bulan yang sama tahun lalu.

Di bagian lain, aktivitas perusahaan swasta di zona euro pada bulan Agustus 2012 melemah akibat turunnya belanja manufaktur. Data yang dirilis Markit menyebutkan, indeks belanja manajer (purchasing manager index/PMI) Agustus lalu hanya berada di posisi 46,3, dibanding perkiraan awal sebesar 46,6.

Seperti diketahui,indeks di atas 50 menunjukkan terjadinya ekspansi ekonomi, sementara di bawah 50 menandakan adanya kontraksi atau penurunan. Ekonom senior Markit Rob Dobson mengatakan, data akhir Agustus tersebut membuat ekonomi zona euro berada di jalur untuk kemudian jatuh kembali ke dalam resesi teknis pada kuartal ketiga.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4851 seconds (0.1#10.140)