Baznas : Potensi zakat capai Rp200 T/tahun

Jum'at, 07 September 2012 - 15:26 WIB
Baznas : Potensi zakat capai Rp200 T/tahun
Baznas : Potensi zakat capai Rp200 T/tahun
A A A
Sindonews.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencatat pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas menengah kian berkembang, potensi zakat masyarakat kelas menangah saat ini mencapai Rp200 triliun lebih. Angka yang cukup besar ini sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di daerah-daerah.

Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin mengatakan, pembayaran zakat yang diterima Baznas tiap tahun terus mengalami peningkatan, mulai dari 2010, pendapatan zakat mencapai Rp1,5 triliun, dan terus mengalami peningkatan hingga 2011 Rp1,73 triliun dan akan ditargetkan mencapai Rp2 triliun pada 2012.

"Dari 32 juta angka kemiskinan, sekira 1,7 juta masyarakat kurang dapat manfaat dari pemberian zakat," ujar Didin, saar bertandang ke Gedung Sindo, di Jakarta, Jumat (7/9/2012).

Baznas, sambung Didin, merupakan lembaga pemerintah yang berada langsung di bawah Presiden, tapi non struktural. Tugas besar Baznas adalah untuk membangun kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan zakatnya. Selama ini, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah jauh menurun, mereka lebih percaya dengan pihak swasta. Ini merupakan kendala yang dihadapi Baznas.

Untuk mengatasi kendala itu, Baznas memiliki empat cara khusus yang sudah diterapkan sejak 2001. Pertama, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Jadi berzakat merupakan bagian dari membangun kesejahteraan masyarakat.

"Yang kedua, kita melakukan penguatan lembaga, agar baznas bisa menjadi lembaga yang amanah dan profesional. Kita juga terus melakukan peningkatan kualitas SDM, kita sudah empat kali mendapatkan penghargaan sebagai lembaga yang paling transparan," tambahnya.

Ketiga, program pendayagunaan, karena dalam zakat bukan berapa besar hitungan pemasukannya, tapi berapa besar pendayagunaan masyarakat atau sejauh mana mustahik itu bisa mandiri dan mujaki.

"Pendayagunaan di bidang pendidikan, berupa beasiswa, salah satunya satu keluarga 1 sarjana. Ada juga Indonesia sehat, jadi kita bangun rumah-rumah sehat," jelas Didin.

Terakhir, Baznas terus membangun sinergi atau kerja sama. Jadi Baznas tidak pernah merasa disaingi. Seperti dengan alim ulama, dan umat Islam lainnya, atau lembaga zakat lainnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4680 seconds (0.1#10.140)