RAPBN 2013 disebut APBN naif

Selasa, 16 Oktober 2012 - 15:10 WIB
RAPBN 2013 disebut APBN naif
RAPBN 2013 disebut APBN naif
A A A
Sindonews.com - Postur Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 yang masih didominasi kepentingan birokrasi disinyalir sebagai penyebab utama masih tersandranya Indonesia dalam beban subsidi dan utang.

"Saya sebut APBN ini adalah APBN paling naif di muka bumi," ujar Ekonom Didik J Rachbini saat membuka acara Pra Sarasehan Ekonomi Menyongsong 2014, dengan tema RAPBN 2013 : Warisan Buruk untuk Pemerintah yang akan datang, di Paramadina Graduate School, Gedung Energy Tower Lantai 22, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Didik menjelasakan, pandangan tersebut didasarkan pada kenyataan dimana sebesar 80 persen dari komposisi APBN justru dialokasikan untuk belanja negara yang tidak efisien. "80 persen APBN dibakar di jalan," katanya.

Salah satu yang disoroti Didik adalah perihal subsidi ‎​bahan bakar minyak (BBM) yang semakin tidak realistis.

"Subsidi BBM pas dibahas di DPR sudah berantakan. Pas praktek lebih berantakan lagi karena membengkak mencapai Rp60 triliun. Kebijakan subsidi sampai Rp300 triliun itu paling lucu, paling naif di muka bumi ini," sebut Didik.

Bayangkan, kata Didik, bila dana tersebut dapat dioptimalkan, pemerintah dapat membangun jalan sepanjang 10 ribu kilo meter (KM). "Kalau dana itu dibangun jalanan, setiap tahun bisa bangun 10 ribu kilo meter. Sekarang kan pembangunan jalan cuma berapa ratus kilo meter saja pertahun," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5820 seconds (0.1#10.140)