Kontribusi perikanan hanya 3,46% dari PDB

Rabu, 17 Oktober 2012 - 12:19 WIB
Kontribusi perikanan hanya 3,46% dari PDB
Kontribusi perikanan hanya 3,46% dari PDB
A A A
Sindonews.com - Nelayan Indonesia memerlukan informasi yang memadai agar bisa mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan. Sebab, Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan terbesar di dunia. Namun sumber daya tersebut belum dimanfaatkan secara optimal yang secara ekonomi memberikan kemakmuran kepada masyarakat.

"Para nelayan perlu mendapat informasi yang memadai, terutama soal teknologi keberadaan ikan dan informasi pasar," kata Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Herman Suherman, di acara Focus Discussion Group (FGD) yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), di Bogor, Rabu (17/10/2012).

KKP menyatakan, luas laut Indonesia sebesar 5,8 juta kilometer persegi (km) atau 2/3 luas wilayah RI. Sementara itu panjang pantai sekira 95.181 km. "Tapi PDB (produk domestik bruto) perikanan baru 3,46 persen," kata Herman.

Dari sisi sumber daya manusia, kata Herman, jumlah rumah tangga perikanan (RTP) tangkap atau usaha perikanan tangkap mencapai 891.505 rumah tangga. Namun lebih dari 80 persen dari jumlah itu skala usahanya kecil tanpa memiliki perahu atau memiliki perahu tapi tanpa motor.

"Walaupun ada yang punya perahu motor tapi hanya perahu motor tempel," lanjutnya.

Sementara untuk tenaga kerja budidaya ikan mencapai 3.351.448 orang. "Tapi kepemilikan lahan per kapita sangat rendah, sehingga hidupnya masih memprihatinkan atau masih di bawah garis kemiskinan," jelas dia.

Di tempat sama, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Freddy H Tulung mengungkapkan, sejak 2007 Kemenkominfo telah membangun 131 media center di seluruh Indonesia. Bahkan 69 media center tersebut dibangun di wilayah pesisir.

Menurut Freddy, media center tersebut dimaksudkan untuk mengangkat potensi perikanan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat pesisir atau masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada sektor kelautan dan perikanan.

"Media center digagas sebagai upaya mengembangkan jaringan pertukaran informasi khususnya di bidang perikanan antara instansi di pusat dan daerah," jelas Freddy.

Sementara itu, Prof Dr Indra Jaya dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB mengatakan, media center yang dirancang Kemenkominfo itu diharapkan dapat benar-benar menyediakan informasi yang memang dibutuhkan nelayan. Menurut Indra Jaya, banyak hal yang perlu diketahui nelayan baik yang menggunakan kapal moderen maupun nelayan tradisional.

"Termasuk juga informasi mengenai potensi pasar di negara-negara tertentu. Ada jenis-jenis ikan yang disukai masyarakat di suatu negara, ada jenis yang tidak disukai," katanya.

Oleh sebab itu, media center perikanan harus dijalankan oleh orang-orang yang profesional dan memiliki kompetensi yang tinggi.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7371 seconds (0.1#10.140)