Permintaan gula semut meningkat

Sabtu, 20 Oktober 2012 - 15:20 WIB
Permintaan gula semut meningkat
Permintaan gula semut meningkat
A A A
Sindonews.com - Produksi gula semut yang menjadi ciri khas Kulonprogo makin meningkat. Penjajakan produk dan pesanan dari pengusaha luar negeri pun terus berdatangan, seiring semakin dikenalnya gula semut di dunia internasional.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tiwi Manunggal, Sutriyana mengatakan, permintaan gula semut mencapai empat ton setiap pekan dengan harga di pasaran Rp20 ribu per kilogram (kg). "Harga gula semut produksi kami memang lebih mahal dari gula biasa," kata dia di Kulonprogo, Sabtu (20/10/2012).

Dia mengatakan, permintaan gula semut tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, melainkan juga dari luar negeri. Bahkan belakangan, banyak tamu dari Australia, Perancis dan Inggris datang ke KUB Tiwi Manunggal untuk mengetahui kualitas produksi gula semut.

Rencananya, jika standar gula semut KUB Tiwi Manunggal memiliki kualitas bagus, ketiga negara tersebut akan melakukan pemesanan dalam jumlah besar. "Kalau order dalam volume besar jadi (terealisasi), tentu akan menguntungkan tidak saja pengusaha, tapi juga petani ," katanya.

KUB, kata dia, masih menunggu realisasi ekspor 10 ton gula semut ke Jerman dan 20 ton ke Amerika. "Ada kebijakan ekspor dilakukan setelah Lebaran, maka ekspor gula semut ditunda. Kami masih menunggu realisasi ekspor dalam jumlah besar ini," pungkasnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kulonprogo, Djunianto Utomo mengatakan, gula semut memiliki segmen pembeli sendiri, sehingga krisis ekonomi global tidak memberi dampak berarti.

"Gula semut Kulonprogo diproduksi secara organik dan memiliki standar kesehatan internasional, sehingga krisis di Eropa dan Amerika tidak berdampak terhadap permintaan gula semut," kata Djunianto.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3496 seconds (0.1#10.140)