Ewindo dorong pemanfaatan lahan kosong

Minggu, 21 Oktober 2012 - 16:55 WIB
Ewindo dorong pemanfaatan lahan kosong
Ewindo dorong pemanfaatan lahan kosong
A A A
Sindonews.com - PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mendorong masyarakat pedesaan memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya hortikultura. Selain bermanfaat dalam mengalihkan lahan kosong menjadi produktif, pemanfaatan lahan juga diharapkan bisa menambah penghasilan masyarakat.

Managing Director PT Ewindo Glenn Pardede mengakui, tidak sedikit masyarakat Jabar yang memiliki rumah dengan lahan cukup luas. Sayangnya, sebagian besar lahan itu dibiarkan kosong.

"Lahan kosong itu sebagian besar ada di daerah tertinggal. Padahal, masyarakat bisa memanfaatkannya ditanami tanaman hortikultura untuk kebutuhan sendiri atau di jual," tandas Glenn Pardede di sela sela program CSR Ewindo di sekitar Waduk Jatiluhur, Purwakarta, akhir pekan kemarin.

Menurut dia, lahan yang ada di depan rumah warga sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk ditanami sayuran. Menurut Glenn kondisi tanah yang mengandalkan hujan tidak menjadikan sayuran tidak bisa tumbuh. Dengan perawatan baik, tanaman hortikultura seperti sayuran bisa tumbuh dengan baik.

"Ada beberapa jenis sayuran yang bisa ditanam masyarakat. Seperti bayam, kangkung, dan jenis buah lobak serta semangka," tutur Glenn. Pada program CSR Ewindo, lanjut dia, warga diberi pelatihan menanam sayuran serta dibantu benih unggul sesuai bisnis inti Ewindo yang merupakan produsen benih sayuran.

Pada kesempatan tersebut, Ewindo mengambil sampel 5 rumah di Desa Kutamanah. Lahan di perumahan itu, ditanami dengan sayuran seperti bayam dan kangkung. Setelah program tersebut, Ewindo juga berencana mencarikan pasar guna menampung hasil sayuran yang ditanam oleh warga setempat.

Dengan demikian hasil sayuran warga dapat terserap pasar. Hingga akhirnya perekonomian warga desa kemudian bisa meningkat. Diakui dia, program CSR Ewindo di fokuskan di daerah dengan katagori sebagai desa tertinggal. Selain memberi edukasi penanaman hortikultura, pihaknya juga memberi bantuan berupa membangunan jembatan desa serta masjid.

Sementara itu, Kepala Desa Kutamanah Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta Munajat mengatakan, walaupun desanya masuk katagori desa tertinggal, namun hanya sedikit program corporate social responcibility (CSR) perusahaan yang masuk ke desanya.

Padahal warga di desa tertinggal justru membutuhkan partisipasi perusahaan melalui program CSR. "Manfaat CSR jelas besar sekali bagi warga yang tinggal di desa yang belum maju," kata dia.

Desa yang berpenduduk kurang lebih 3.750 jiwa ini mayoritas warganya berprofesi sebagai petani. Namun demikian, kondisi tanah yang memadai menjadikan lahan pertanian yang ada di Desa Kutamanah sangat bergantung kepada hujan sebagai irigasinya.

Dalam setahun, panen hanya bisa dilakukan sekali yaitu saat musim hujan. Sementara jika musim kemarau warga beralih profesi menjadi nelayan jaring apung di Waduk Jatiluhur. Sementara lahan yang ada dibiarkan terbengkalai saat musim kemarau. Padahal lahan itu bisa dimanfaatkan untuk ditanami sayuran.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6528 seconds (0.1#10.140)