Pelindo III bentuk konsorsium untuk proyek Rp659 M

Rabu, 28 November 2012 - 18:45 WIB
Pelindo III bentuk konsorsium untuk proyek Rp659 M
Pelindo III bentuk konsorsium untuk proyek Rp659 M
A A A
Sindonews.com - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengandeng sejumlah perusahaan pelat merah untuk pengelolaan revitalisasi Alur Pelayaran Surabaya bagian Barat (APBS) yang nilainya mencapai USD73 juta atau Rp659 miliar. Konsorsium yang dipelopori oleh PT Pelindo III terdiri dari Petrokimia Gresik, Wijaya Karya dan Jatim Graha Utama (JGU), salah satu BUMD milik Pemprov Jatim.

Menurut Direktur Utama PT Pelindo III, Djarwo Surjanto, revitalisasi APBS ini harus segera dilakukan. Minimal pada tahun 2013, kontruksi APBS juga sudah dijalankan sehingga pada akhir tahun 2013 atau awal tahun 2014 bisa tuntas.

"Karena manajemen Pelindo III saat ini tengah berpacu untuk menuntaskan proyek Terminal Multipurpose Teluk Lamong yang ditargetkan bisa beroperasi juga pada 2014,” kata Djarwo saat Focus Gropu Discusion (FGD) di Surabaya, Rabu (28/11/2012).

Dia menjelaskan, Terminal Teluk Lamong menjadi infrastruktur perluasan dan pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak Surak. Kedalaman Terminal Teluk Lamong didesain mencapai -14 LWS (low water spring).

Menurut Djarwo, jika APBS masih dalam kondisi seperti ini, sudah barang tentu Teluk Lamong tidak akan berfungsi maksimal. Sebab, tidak bisa disandari untuk kapal dengan generasi bobot 60 ribu-80 ribu DWT (dead weight tonnage). "Saat ini kapal yang sandar masih berbobot 40 ribu DWT," katanya.

Djarwo juga mengatakan, Kementerian Perhubungan telah memberikan right to macth (hak untuk melakukan perubahan penawaran) kepada Pelindo III bersama konsorsium dalam hal pengelolaan dan revitaliasai APBS. Dia juga memastikan bahwa pihaknya bisa memenangkan tender proyek revitalisasi ini dengan nilai USD73 juta dan akan break event point (BEP) dalam waktu 8-10 tahun.

Untuk proses lelang tersebut, saat ini Kemenhub masih menggelar lelang tender APBS dan memasuki tahapan prakualifikasi. Saat ini, kemenhub sendiri tetap menggelar proses lelang tender APBS dan kini memasuki tahapan prakualifikasi.

Kemenhub sudah melakukan pengumuman terbuka mengundang calon investor untuk mengikuti tahapan prakualifikasi. Pendaftaran dan pengambilan dokumen prakualifikasi pada Panitia Pengadaan Badan Usaha pembangunan dan pengelolaan APBS Kementerian Perhubungan dilakukan sejak tanggal 5 Oktober hingga 19 November 2012.

Di tempat yang sama, Field Manager PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO), Seth Ambat mengaku pihaknya tengah menyiapkan skenario untuk proses pemindahan pipa gas bawah laut. Hal itu untuk memperlancar proses revitalisasi APBS.

“PHE saat ini tengah menunggu proses tender relokasi pipa gas yang mesti dilakukan secara cermat dan hati-hati agar tidak ada problem hukum. Proses tender ini [relokasi pipa gas] juga terbuka untuk pengusaha Jatim. PHE komitmen secara 100 persen untuk menangani soal penanganan pipa gas yang memotong alur,” kata Ambat.

Ambat mengatakan, pihaknya telah menyiapkan proses pemindahaan sebagian pipa gas dan pemindahaan secara keseluruhan. “Beberapa skenario ini diharapkan bisa sinergi dengan proses revitalisasi APBS yang intinya agar proses pelayaran tidak terganggu. Insya Allah proses pemindahan pipa gas bisa dilaksanakan Maret-Mei 2013.” tukasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4555 seconds (0.1#10.140)