RAPBD 2013 Yogyakarta defisit Rp63 M

Senin, 03 Desember 2012 - 16:07 WIB
RAPBD 2013 Yogyakarta defisit Rp63 M
RAPBD 2013 Yogyakarta defisit Rp63 M
A A A
Sindonews.com - Belanja tidak langsung masih menyerap anggaran terbesar dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2013 kota Yogyakarta.

Dimana dari total belanja daerah Rp1,126 triliun, anggaran untuk belanja tidak langsung Rp562,424 miliar atau 49,9 persen, sedangkan sisanya Rp564,412 miliar atau 50,1 persen untuk belanja langsung.

APBD 2013 sendiri mengalami defisit Rp63,437 miliar atau 5,59 persen dari total belanja anggaran.

“Defisit ini terjadi karena untuk pendapatan 2013 direncanakan Rp1,063 triliun. Sementara untuk belanja direncanakan Rp1,126 triliun. Sehingga terjadi defisit Rp52,668 miliar,” papar Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat membacakan pengantar nota RAPBD 2013 dalam rapat paripurna DPRD Yogyakarta, di kantor Dewan setempat, Senin (3/12/2012).

Haryadi menjelaskan, rencana pendapatan tersebut berasal dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan dan pendapatan lain yang sah.

Dari tiga jenis pendapatan tersebut, dana perimbangan menyumbang terbesar, yaitu Rp657,138 miliar, diikuti PAD Rp304,073 miliar, dan pendapatan lain yang sah Rp102,239 miliar.

Sedangkan untuk mengatasi defisit, akan diambilkan dari penerimaan dikurangi pengeluaraan pembiayaan. Untuk penerimaan sebesar Rp74,799 miliar, terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) 2012 Rp74.599 dan piutang Rp200 juta. Penerimaan pembiayaan ini sebelum dikurangan pengeluaran pembiayaan Rp11,361 miliar.

“Pengeluaran pembiayaan ini terdiri dari pembiayaan penyertaan modal Rp10 miliar dan sisanya untuk pembiayaan hutang,” jelasnya.

Menurut Haryadi dalam APBD 2013 lebih difokuskan dalam penguatan dasar dan potensi wilayah guna peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sebagai implementasinya akan dijabarkan dalam delapan priotitas pembangunan.

Di antaranya reformasi dan tata kelola pemerintahan, pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana infrastruktur, lingkungan hidup dan penanggulangan resiko bencana, pariwisata berbasis budaya dan ekonomi kerakyatan.

“Hal ini juga seyampang dengan tema pembangunan Yogyakarta tahun depan, yakni dalam memperkuat pemberian pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana lainnya,” paparnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8277 seconds (0.1#10.140)