Krisis Ukraina-Rusia Buat Investor Gelisah, Wall Street Ditutup Koreksi
loading...
A
A
A
NEW YORK - Wall Street jatuh pada perdagangan Selasa (22/2/2022) waktu setempat usai ditutup dengan indeks S&P 500 koreksi. Hal itu karena krisis Ukraina-Rusia membuat investor gelisah setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur dan memerintahkan pasukan ke daerah tersebut.
S&P 500 berakhir turun lebih dari 10% dari rekor penutupan tertinggi 3 Januari. Koreksi dikonfirmasi ketika indeks ditutup 10% atau lebih di bawah level penutupan rekornya. Semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah hari ini, dipimpin oleh penurunan di sektor-sektor siklis termasuk konsumen dan energi.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 482,57 poin, atau 1,42%, menjadi 33.596,61. Sedangkan S&P 500 kehilangan 44,11 poin, atau 1,01% menjadi 4.304,76 dan Nasdaq Composite turun 166,55 poin, atau 1,23% ke level 13.381,52.
Indeks memangkas kerugian dan mengakhiri sesi terendahnya setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan gelombang pertama sanksi terhadap Rusia, sambil mengatakan, dia berharap diplomasi masih tersedia.
Biden menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak berniat memerangi Rusia. Dia mengatakan sanksi itu antara lain menargetkan bank-bank Rusia dan utang negara.
"Ini akhirnya memberikan semua retorika ini, semua strategi. Ini adalah sesuatu yang membuat pihak lain merasa sakit dan saya pikir itu tepat," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi percaya Rusia masih merencanakan serangan besar di Ukraina menyusul pengakuan Moskow atas dua wilayah separatis di Ukraina Timur bekas Republik Soviet.
Inggris menerbitkan daftar sanksi dan Jerman membekukan proyek pipa gas Laut Baltik Nord Stream 2. Langkah-langkah yang diumumkan oleh Biden tidak sekeras yang dikhawatirkan beberapa investor, kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah perusahaan penasihat investasi yang berbasis di Toledo, Ohio.
Namun dia mengatakan, efeknya kemungkinan hanya sementara mengingat krisis Ukraina-Rusia belum berakhir. Dow Jones dan Nasdaq masing-masing turun lebih dari 2% sesaat sebelum Biden berbicara.
Saham Home Depot Inc turun 8,9% setelah ritel perbaikan rumah melaporkan penurunan margin laba kotor untuk kuartal karena lonjakan biaya transportasi dan tenaga kerja.
S&P 500 berakhir turun lebih dari 10% dari rekor penutupan tertinggi 3 Januari. Koreksi dikonfirmasi ketika indeks ditutup 10% atau lebih di bawah level penutupan rekornya. Semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah hari ini, dipimpin oleh penurunan di sektor-sektor siklis termasuk konsumen dan energi.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 482,57 poin, atau 1,42%, menjadi 33.596,61. Sedangkan S&P 500 kehilangan 44,11 poin, atau 1,01% menjadi 4.304,76 dan Nasdaq Composite turun 166,55 poin, atau 1,23% ke level 13.381,52.
Indeks memangkas kerugian dan mengakhiri sesi terendahnya setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan gelombang pertama sanksi terhadap Rusia, sambil mengatakan, dia berharap diplomasi masih tersedia.
Biden menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak berniat memerangi Rusia. Dia mengatakan sanksi itu antara lain menargetkan bank-bank Rusia dan utang negara.
"Ini akhirnya memberikan semua retorika ini, semua strategi. Ini adalah sesuatu yang membuat pihak lain merasa sakit dan saya pikir itu tepat," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi percaya Rusia masih merencanakan serangan besar di Ukraina menyusul pengakuan Moskow atas dua wilayah separatis di Ukraina Timur bekas Republik Soviet.
Inggris menerbitkan daftar sanksi dan Jerman membekukan proyek pipa gas Laut Baltik Nord Stream 2. Langkah-langkah yang diumumkan oleh Biden tidak sekeras yang dikhawatirkan beberapa investor, kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah perusahaan penasihat investasi yang berbasis di Toledo, Ohio.
Namun dia mengatakan, efeknya kemungkinan hanya sementara mengingat krisis Ukraina-Rusia belum berakhir. Dow Jones dan Nasdaq masing-masing turun lebih dari 2% sesaat sebelum Biden berbicara.
Saham Home Depot Inc turun 8,9% setelah ritel perbaikan rumah melaporkan penurunan margin laba kotor untuk kuartal karena lonjakan biaya transportasi dan tenaga kerja.
(akr)