Agility Pengusaha Kunci Keberlanjutan Bisnis di Era Normal Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah merontokkan perekonomian harus disikapi pelaku bisnis dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan lincah dan gesit (agility) agar bisnis tetap bisa berkelanjutan di era kenormalan baru atau new normal.
CEO Ivosights Elga Yulwardian mengatakan, pandemi memberikan level impact yang berbeda-beda kepada perusahaan di industri yang berbeda.
“Misalnya, startup yang bergerak di industri travel mendapat pukulan yang sangat telak, sementara startup di bidang e-commerce atau logistik masih bisa mendapat keuntungan di tengah situasi ini,” ujar alumnus MM Prasetiya Mulya itu di Jakarta, Minggu (14/6/2020).
Menurut dia, pelaku bisnis harus bisa lentur sehingga tidak ada resistensi ketika melakukan perubahan. Level manajemen harus memutuskan strategi baru agar perusahaan tetap berlangsung.
Oleh karena itu, kata Elga, manajemen keterampilan yang komprehensif, terkini dan memiliki jejaring yang luas menjadi kebutuhan utama setiap perusahaan pada masa ini.
"Secara mendasar, sangat diperlukan agility, kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi supaya perusahaan dapat terus bertahan,” tandasnya.
CEO PT. Blend Media Kreasi Joni Tjung, menambahkan, di masa disrupsi new normal ini, peran data menjadi sangat penting untuk membimbing suatu bisnis dalam mengantisipasi apa yang ada di ujung terowongan.
"Maka dari itu, kita harus memastikan dan memvalidasi sumber data sebelum menyajikan analisis dan rekomendasi, bahkan yang sulit sekali pun,” tandasnya.
Sementara itu, dunia pendidikan turut berperan dalam memberikan pembelajaran bagi para pebisnis maupun calon pebisnis agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagai bekal menjalankan bisnis di masa dan pasca pandemi. Salah satunya Magister Manajemen (MM) Prasetiya Mulya.
“Melalui Covid-19 kita belajar bahwa bisnis tanpa pondasi dan agility dapat hilang begitu saja. Learning process dan kurikulum Prasetiya Mulya dirancang untuk para profesional maupun pebisnis memiliki kapabilitas adaptif dan kreatif dalam merancang strategi di berbagai skenario,” kata manajer MM Part Time Program, Harriman Samuel Saragih.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang agility pelaku bisnis di masa dan pasca Covid-19, pengelola MM Prasetiya Mulya akan menggelar Info Session secara online pada 16, 17 dan 24 Juni 2020.
"Ajang yang dihadiri para praktisi bisnis dan akademisi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi perkembangan bisnis maupun karir profesional Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi 081219831982 atau kunjungi @pmbs_id dan website pmbs.ac.id," pungkasnya.
Lihat Juga: PP Kesehatan Dinilai Memberatkan, Pengusaha Kirim Pernyataan Sikap ke Jokowi dan Prabowo
CEO Ivosights Elga Yulwardian mengatakan, pandemi memberikan level impact yang berbeda-beda kepada perusahaan di industri yang berbeda.
“Misalnya, startup yang bergerak di industri travel mendapat pukulan yang sangat telak, sementara startup di bidang e-commerce atau logistik masih bisa mendapat keuntungan di tengah situasi ini,” ujar alumnus MM Prasetiya Mulya itu di Jakarta, Minggu (14/6/2020).
Menurut dia, pelaku bisnis harus bisa lentur sehingga tidak ada resistensi ketika melakukan perubahan. Level manajemen harus memutuskan strategi baru agar perusahaan tetap berlangsung.
Oleh karena itu, kata Elga, manajemen keterampilan yang komprehensif, terkini dan memiliki jejaring yang luas menjadi kebutuhan utama setiap perusahaan pada masa ini.
"Secara mendasar, sangat diperlukan agility, kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi supaya perusahaan dapat terus bertahan,” tandasnya.
CEO PT. Blend Media Kreasi Joni Tjung, menambahkan, di masa disrupsi new normal ini, peran data menjadi sangat penting untuk membimbing suatu bisnis dalam mengantisipasi apa yang ada di ujung terowongan.
"Maka dari itu, kita harus memastikan dan memvalidasi sumber data sebelum menyajikan analisis dan rekomendasi, bahkan yang sulit sekali pun,” tandasnya.
Sementara itu, dunia pendidikan turut berperan dalam memberikan pembelajaran bagi para pebisnis maupun calon pebisnis agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagai bekal menjalankan bisnis di masa dan pasca pandemi. Salah satunya Magister Manajemen (MM) Prasetiya Mulya.
“Melalui Covid-19 kita belajar bahwa bisnis tanpa pondasi dan agility dapat hilang begitu saja. Learning process dan kurikulum Prasetiya Mulya dirancang untuk para profesional maupun pebisnis memiliki kapabilitas adaptif dan kreatif dalam merancang strategi di berbagai skenario,” kata manajer MM Part Time Program, Harriman Samuel Saragih.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang agility pelaku bisnis di masa dan pasca Covid-19, pengelola MM Prasetiya Mulya akan menggelar Info Session secara online pada 16, 17 dan 24 Juni 2020.
"Ajang yang dihadiri para praktisi bisnis dan akademisi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi perkembangan bisnis maupun karir profesional Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi 081219831982 atau kunjungi @pmbs_id dan website pmbs.ac.id," pungkasnya.
Lihat Juga: PP Kesehatan Dinilai Memberatkan, Pengusaha Kirim Pernyataan Sikap ke Jokowi dan Prabowo
(ind)