Proyek GOR terhenti, PTBA rugi miliaran rupiah

Kamis, 13 Desember 2012 - 17:49 WIB
Proyek GOR terhenti, PTBA rugi miliaran rupiah
Proyek GOR terhenti, PTBA rugi miliaran rupiah
A A A
Sindonews.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA harus mengalami kerugian miliaran rupiah dalam pengerjaan proyek Gedung Olahraga (GOR) di jalan BTN eks Barak Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim. Saat ini, pengerjaan proyek tidak berjalan hingga selesai.

Direktur Utama (Dirut) PTBA, Wilawarma melalui Sekretaris Perusahaan (Sekper), Joko Pramono mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan GOR masuk dalam tahap pengerjaan kontruksi yang berada di Jalan BTN eks Barak PTBA. Dimana, total nilai proyek mencapai Rp7 miliar.

Sedangkan, untuk pengerjaan dimulai pada triwulan pertama 2011, tepatnya pada April 2011 dengan target selesai pada September 2011. Namun, pengerjaan proyek ini tidak terselesaikan sesuai dengan perjanjian kontrak.

"Di lapangan ternyata pengerjaan proyek ini sudah berhenti atau pengerjaan tidak berjalan hingga selesai," ujar Joko di Tanjung Enim, Kamis (13/12/2012).

Padahal, lanjut dia, pihak PTBA sudah melakukan pembayaran (termin) kepada pihak kontraktor yakni PT Tetra. Hingga saat ini, pihak PTBA tidak mendapatkan penjelasan dari pihak kontraktor terkait penghentian proyek pembangunan GOR tersebut. Bahkan, pembangunan fasilitas olahraga bagi masyarakat ini pengerjaannya baru mencapai 25 persen.

"Alasan kontraktor pada saat itu, mengalami kendala. Namun, tidak dijelaskan dengan pasti. Sehingga pengerjaan jalan di tempat dan tidak sesuai dengan jadwal," tukas dia.

Untuk itu, kata Joko, PTBA memberikan penalti atau pemutusan kontrak kepada kontraktor GOR ini yang sebelumnya dilakukan teguran dan surat pada bulan Agustus 2011.

Dengan terhentinya proyek pengerjaan ini, PTBA sudah melakukan tender ulang untuk mencari kontraktor yang kompeten (mumpuni) untuk menyelesaikan pengerjaan GOR ini. "Sedangkan pengumuman pemenang tender akan diumumkan dalam waktu secepatnya melalui media lokal," terang dia.

Disinggung soal pengucuran dana, Joko tidak bisa menjelaskan secara rinci berapa besaran termin pengucuran dana yang telah dibayarkan kepada pihak kontraktor.

"Pastinya, PTBA mengalami kerugian atas kejadian ini," tegas dia.

Sementara itu, Ketua Forum 63 Kecamatan Lawang Kidul, Jazzi mengungkapkan, dari pemantauan selama ini, proyek GOR ini telah dikerjakan sejak tahun 2010. Dimana, total nilai proyek mencapai Rp10 miliar dan baru berjalan 30 persen.

Menurut dia,terlambatnya penyelesaian proyek GOR ini diduga karena tidak tegasnya Pihak PTBA kepada konsultan dan kontraktor.

"Atau bahkan ada dugaan ada kongkalikong antara kontraktor dan pejabat PTBA. Bahkan ada dugaan terdapat oknum yang mengendalikan kontraktor PT Tetra," tukas dia.

Akibat terhentinya pengerjaan proyek ini, lanjut dia, pastinya PTBA mengalami kerugian dan juga akibatnya pula lingkungan sekitar menjadi semak belukar bahkan bangunan yang lama ada yang sudah rusak.

"Harapan kami, jika ada rencana pembangunan kembali diharapkan adanya transparasi dana, dan keseriusan PTBA dalam pengerjaan GOR ini," pungkas Jazzi.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5117 seconds (0.1#10.140)