Jelang Puasa, Harga Daging Bisa Tembus di Atas Rp140.000 per Kg
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (Aspedata) mengkhawatirkan kenaikan harga daging menjelang puasa bulan depan. Melonjaknya harga daging dipicu kenaikan harga impor sapi dari Australia.
"Selain mekanisme pasar, kenaikan harga juga dipicu oleh kelangkaan impor sapi hidup dari Australia. Permintaan yang tinggi di pasar domestik, secara otomatis mendongkrak harga," kata Ketua Aspedata Diana Dewi di acara dialog MNC Trijaya bertajuk, Quo Vadis Sembako Nasional, di Jakarta, Sabtu (5/3/2022).
Menurut dia harga daging sapi di pasar dijual rata-rata Rp130.000-Rp140.000 per kilogram. Harga tersebut ada kemungkinan semakin mahal menjelang puasa. Saat ini, harga sapi di Australia meningkat menjadi USD4,2 per kilogram bahkan sempat menyentuh USD4,4 per kilogram.
Ia pun menyoroti para pedagang daging yang mogok tidak jualan. Stok pada pedagang ini disimpan kemudian dinaikkan mendekati puasa ramadhan. "Pedagang merasa bahwa ini mau hari raya buat kalangan pedagang daging itu adalah panen akhirnya mereka mogok," kata dia.
Sementara terkait pasokan atau stok dijamin tidak ada kendala. Pihaknya ikut menjamin bahwa pasokan aman menghadapi puasa hingga lebaran. "Ke depan kebutuhannya juga sesuai dengan produksi yang ada. Jadi tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan," jelasnya.
"Selain mekanisme pasar, kenaikan harga juga dipicu oleh kelangkaan impor sapi hidup dari Australia. Permintaan yang tinggi di pasar domestik, secara otomatis mendongkrak harga," kata Ketua Aspedata Diana Dewi di acara dialog MNC Trijaya bertajuk, Quo Vadis Sembako Nasional, di Jakarta, Sabtu (5/3/2022).
Menurut dia harga daging sapi di pasar dijual rata-rata Rp130.000-Rp140.000 per kilogram. Harga tersebut ada kemungkinan semakin mahal menjelang puasa. Saat ini, harga sapi di Australia meningkat menjadi USD4,2 per kilogram bahkan sempat menyentuh USD4,4 per kilogram.
Ia pun menyoroti para pedagang daging yang mogok tidak jualan. Stok pada pedagang ini disimpan kemudian dinaikkan mendekati puasa ramadhan. "Pedagang merasa bahwa ini mau hari raya buat kalangan pedagang daging itu adalah panen akhirnya mereka mogok," kata dia.
Sementara terkait pasokan atau stok dijamin tidak ada kendala. Pihaknya ikut menjamin bahwa pasokan aman menghadapi puasa hingga lebaran. "Ke depan kebutuhannya juga sesuai dengan produksi yang ada. Jadi tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan," jelasnya.
(nng)