Erajaya optimistis penjualan gadget capai Rp12,5 T

Sindonews.com - PT Erajaya Swasembada Tbk optimistis membukukan penjualan produk mobile gadget dan telekomunikasi selular selama 2012 senilai Rp12,5 triliun.

Menurut Direktur Marketing Communication PT Erajaya Swasembada, Jatmiko Wartoyo, pada 2012 lalu perusahan menargetkan penjualan produk gedget senilai Rp12,5 triliun. Angka tersebut optimistis tercapai, melihat pertumbuhan penjualan gedget dan produk telekomunikasi seluler di Indonesia selama Januari-Desember 2012.

"Memang audit per Desember 2012 belum selesai. Tapi apabila melihat pertumbuhan penjualan tahun lalu, kami optimistis mampu membukukan transaksi sampai Rp12,5 triliun," jelas Jatmiko di Bandung, Senin (4/2/2013).

Menurut dia, target penjualan pada 2012 berkaca pada pencapaian penjualan 2011. Penjualan pada periode tersebut tercatat mencapai triliunan rupiah. Selain Jakarta, Kota Bandung termasuk daerah yang berkontibusi besar terhadap penjualan produk dengan distributor Erajaya.

Diketahui, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Desember 2011 ini merupakan distributor produk gedget, seluler, handset operator, dan konten. Erajaya salah satu distributor Nokia, BlackBerry, Samsung, Sony Ericson, LG, Motorola, HTC, Acer, Apple, Dell, dan lainnya. Perusahaan ini juga mengelola Ibox dan outlen erafone.

Ketika disinggung target penjualan di 2013, Jatmiko mengaku, manajemen Erajaya masih melakukan konsolidasi. Akan tetapi, target tersebut dipastikan lebih besar dari pencapaian tahun lalu. Terlebih, tahun ini pihaknya akan mengembangkan outlet Ibox di seluruh Indonesia. "Tahun ini, kami akan membuka sekitar 35 outlet Ibox di kota kota besar di Indonesia," jelas dia.

Pembukaan Ibox di Jalan Ir Juanda Bandung, juga tak lepas dari ekspansi Erajaya melakukan penjualan ritel, service, dan training. Pembukaan Ibox di Bandung di harapkan meningkatkan penjualan produk Apple di Bandung.

Gerai Ibox, menjual berbagai gedget, hanphone, serta aksesoris bermerek Apple. Selain menyediakan penjualan, gerai ini juag menyediakan service serta training produk. Dengan begitu, konsumen bisa mengujicoba produknya sebelum membeli.

Diakui Jatmiko, tahun ini menejemennya berencana mengalokasikan dana sekitar Rp90 miliar. Dana tersebut untuk pengembangan outlet, distribusi, dan suntikan modal lainnya.