Labuan Bajo Hadir di CONNECTI:CITY 2022, Ini Harapan BPOLBF
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presidensi G20 tahun 2022 yang dihelat di Indonesia sejauh ini telah menghadirkan beragam kegiatan, termasuk Side Event G20 yang digelar di berbagai daerah.
Salah satunya adalah Connecti-City International Conference On Creative Economy di Bandung, Jawa Barat, yang diselenggarakan secara hybrid pada 14-15 Maret 2022 lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan event Presidensi G20 Indonesia untuk U20. Kegiatan ini fokus dalam hal mempromosikan potensi sektor ekonomi kreatif (ekraf) dan sebagai alat untuk menjawab tantangan Sustainable Development Goals (SDG’s) di masa pemulihan pasca Covid-19 di negara-negara bagian selatan dunia.
Sebelumnya, CONNECTI:CITY pernah digelar pada tahun 2019 dan 2021 yang diikuti lebih dari 500 peserta. Adapun CONNECTI:CITY 2022 yang merupakan kali ketiga ini digelar dengan mengusung tema "People and The Next Economy - Recovering Together".
Pada kesempatan ini turut dipamerkan sejumlah stan atau booth dari berbagai daerah, di antaranya booth Pasar Floratama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Nusa Tenggara (NTT), booth Nusa Tenggara Barat (NTB), Dekranasda Jawa Timur, Jabarkan Ekraf, British Council (Inggris) dan Pable Indonesia.
Kegiatan pameran booth ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Jawa Barat dan para pemangku kepentingan terkait untuk menciptakan relevansi creative hub dan ekonomi kreatif yang semakin maju dan siap menyambut event G20 mendatang.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo dalam sambutanya secara daring menyampaikan bahwa pelaksanaan side event G20 di Indonesia menjadi peluang besar untuk kebangkitan dan keberlanjutan ekonomi Indonesia
"G20 akan dilaksanakan di Indonesia, maka ini menjadi peluang bagi kita untuk kebangkitan ekonomi, pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan," kata Wamenparekraf, dikutip Jumat (18/3/2022).
Untuk mendukung pembangunan dan kebangkitan ekonomi, lanjut Angela, perlu berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan sehingga mampu bangkit bersama-sama untuk memulihkan ekonomi pasca Covid-19.
Sementara itu, partisipasi BPOLBF pada kegiatan pameran ini menjadi salah satu wujud nyata dari bentuk komitmen BPOLBF untuk menciptakan dan memperkuat relevansi creative hub ekonomi kreatif agar lebih kuat dan siap untuk berkolaborasi dengan para pelaku ekraf dan UMKM yang ada.
Direktur Pemasaran BPOLBF Raisa Lestari Niloperbowo pun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Jawa Barat dan Kreasi Jawa Barat yang telah menjembatani sehingga BPOLBF bisa ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
"Kami sangat senang diajak pada kegiatan ini karena ini salah satu side event G20 yang fokus dalam hal promosi ekonomi kreatif ," tuturnya.
Raisa menambahkan, dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah G20 tahun ini diharapkan bisa memberikan trickle down event bagi perekonomian Indonesia.
Secara khusus, dan juga mengapresiasi pemerintah yang menjadikan Labuan Bajo sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan side event G20.
“Dengan terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu venue side event G20 semoga Labuan Bajo lebih dikenal lagi oleh publik nasional maupun internasional,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengungkapkan, rangkaian kegiatan side event G20 akan memberikan dampak ekonomi hingga USD3 juta atau setara Rp43 miliar (asumsi kurs Rp14.300) yang akan beredar di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Tak kurang 10 side meeting G20 akan digelar di Labuan Bajo mulai Mei hingga Oktober 2022 mendatang. Adapun jumlah peserta yang akan datang ke Labuan Bajo untuk menghadiri side meeting tersebut diperkirakan sekitar 800 orang.
Namun, perlu dicatat bahwa para peserta yang hadir itu sebagian besar adalah delegasi G20 dari mancanegara yang daya belinya bisa tujuh kali lipat dari wisatawan pada umumnya.
Melihat potensi tersebut, BPOLBF, Pemda NTT, Pemkab NTT, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama stakeholder terkait berkomitmen menyukseskan acara side meeting G20 di Labuan Bajo.
Berbagai persiapan juga terus dilakukan, mulai dari ketersediaan kamar hotel, kesiapan infrastruktur hingga paket wisata ke berbagai destinasi wisata di Labuan Bajo dan kabupaten sekitarnya. “Kuncinya kolaborasi berbagai pihak dan juga peran aktif masyarakat,” tandas Shana.
Salah satunya adalah Connecti-City International Conference On Creative Economy di Bandung, Jawa Barat, yang diselenggarakan secara hybrid pada 14-15 Maret 2022 lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan event Presidensi G20 Indonesia untuk U20. Kegiatan ini fokus dalam hal mempromosikan potensi sektor ekonomi kreatif (ekraf) dan sebagai alat untuk menjawab tantangan Sustainable Development Goals (SDG’s) di masa pemulihan pasca Covid-19 di negara-negara bagian selatan dunia.
Sebelumnya, CONNECTI:CITY pernah digelar pada tahun 2019 dan 2021 yang diikuti lebih dari 500 peserta. Adapun CONNECTI:CITY 2022 yang merupakan kali ketiga ini digelar dengan mengusung tema "People and The Next Economy - Recovering Together".
Pada kesempatan ini turut dipamerkan sejumlah stan atau booth dari berbagai daerah, di antaranya booth Pasar Floratama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Nusa Tenggara (NTT), booth Nusa Tenggara Barat (NTB), Dekranasda Jawa Timur, Jabarkan Ekraf, British Council (Inggris) dan Pable Indonesia.
Kegiatan pameran booth ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Jawa Barat dan para pemangku kepentingan terkait untuk menciptakan relevansi creative hub dan ekonomi kreatif yang semakin maju dan siap menyambut event G20 mendatang.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo dalam sambutanya secara daring menyampaikan bahwa pelaksanaan side event G20 di Indonesia menjadi peluang besar untuk kebangkitan dan keberlanjutan ekonomi Indonesia
"G20 akan dilaksanakan di Indonesia, maka ini menjadi peluang bagi kita untuk kebangkitan ekonomi, pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan," kata Wamenparekraf, dikutip Jumat (18/3/2022).
Untuk mendukung pembangunan dan kebangkitan ekonomi, lanjut Angela, perlu berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan sehingga mampu bangkit bersama-sama untuk memulihkan ekonomi pasca Covid-19.
Sementara itu, partisipasi BPOLBF pada kegiatan pameran ini menjadi salah satu wujud nyata dari bentuk komitmen BPOLBF untuk menciptakan dan memperkuat relevansi creative hub ekonomi kreatif agar lebih kuat dan siap untuk berkolaborasi dengan para pelaku ekraf dan UMKM yang ada.
Direktur Pemasaran BPOLBF Raisa Lestari Niloperbowo pun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Jawa Barat dan Kreasi Jawa Barat yang telah menjembatani sehingga BPOLBF bisa ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
"Kami sangat senang diajak pada kegiatan ini karena ini salah satu side event G20 yang fokus dalam hal promosi ekonomi kreatif ," tuturnya.
Raisa menambahkan, dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah G20 tahun ini diharapkan bisa memberikan trickle down event bagi perekonomian Indonesia.
Secara khusus, dan juga mengapresiasi pemerintah yang menjadikan Labuan Bajo sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan side event G20.
“Dengan terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu venue side event G20 semoga Labuan Bajo lebih dikenal lagi oleh publik nasional maupun internasional,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengungkapkan, rangkaian kegiatan side event G20 akan memberikan dampak ekonomi hingga USD3 juta atau setara Rp43 miliar (asumsi kurs Rp14.300) yang akan beredar di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Tak kurang 10 side meeting G20 akan digelar di Labuan Bajo mulai Mei hingga Oktober 2022 mendatang. Adapun jumlah peserta yang akan datang ke Labuan Bajo untuk menghadiri side meeting tersebut diperkirakan sekitar 800 orang.
Namun, perlu dicatat bahwa para peserta yang hadir itu sebagian besar adalah delegasi G20 dari mancanegara yang daya belinya bisa tujuh kali lipat dari wisatawan pada umumnya.
Melihat potensi tersebut, BPOLBF, Pemda NTT, Pemkab NTT, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama stakeholder terkait berkomitmen menyukseskan acara side meeting G20 di Labuan Bajo.
Berbagai persiapan juga terus dilakukan, mulai dari ketersediaan kamar hotel, kesiapan infrastruktur hingga paket wisata ke berbagai destinasi wisata di Labuan Bajo dan kabupaten sekitarnya. “Kuncinya kolaborasi berbagai pihak dan juga peran aktif masyarakat,” tandas Shana.
(ind)