Cegah krisis, makro dan perbankan wajib dijaga

Jum'at, 24 Mei 2013 - 19:02 WIB
Cegah krisis, makro dan perbankan wajib dijaga
Cegah krisis, makro dan perbankan wajib dijaga
A A A
Sindonews.com - Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Mirza Adityaswara menyebut, krisis ekonomi Indonesia terjadi karena buruknya pengelolaan makro dan perbankan.

Karena itu, dia mengimbau kedua hal itu harus tetap dikelola dengan baik. "Sumber krisis 1998 itu akibat pengelolaan makro dan pengelolaan perbankan yang sama buruknya. Ekonomi jatuh, kita ngemis sama IMF, disuruh rekap setiap enam bulan dan disuruh jual aset setiap enam bulan. Karena itu jangan kita ulangi lagi," ujarnya di JCC, Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Dia mengakui hal serupa sudah pernah terjadi pada Indosat dan Telkomsel yang diprivatisasi. Apabila hal tersebut tidak dilakukan akan berpengaruh pada rupiah dan APBN bergejolak.

"Kenapa saham Telkomsel 35 persennya dikuasai Singapura dan Kenapa Indosat juga jadi milik Singapura? Karena memnurut APBN kita harus lakukan privatisasi. Kalau tidak privatisasi, uang tidak ngucur dari IMF, dan kalau uang enggak ngucur, rupiah goyang-goyang lagi dari Rp2.500 sampai Rp17.000 per dolar AS," paparnya.

Mirza berharap perbankan dapat dikelola dengan baik. Meskipun dia juga menyebut krisis dapat juga datang dari kondisi global yang masih belum stabil.

"Solusinya bank dikelola dengan baik, agar aman dan Dana Pihak Ketiga (DPK) LPS sebesar Rp32 triliun mudah-mudahan tidak terpakai. Tapi bisa saja pengelolaan makro dan perbankan semua sudah baik tapi tetap terkena krisis dari luar," terang dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3281 seconds (0.1#10.140)