Kepala BIN Imbau Masyarakat Beradaptasi dengan Kenaikan Harga Pertamax
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengajak masyarakat untuk beradaptasi atau menyesuaikan gaya hidup seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.
"Solusi paling substanstif bagi masyarakat menghadapi kondisi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing," kata Budi Gunawan seperti dikutip dari Antara, Senin (5/4/2022).
Menurut Budi, solusi itu tidak hanya baik bagi setiap individu tetapi juga bagi bangsa karena membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang karena desakan budaya konsumerisme. "Sebagai contoh, setiap orang bisa memanfaatkan sepeda atau berjalan kaki untuk menggantikan transportasi ke jarak yang tidak terlalu jauh. Selain menghemat biaya, hal itu juga baik bagi kesehatan," ujarnya.
Soal adaptasi, menurutnya, adalah pilihan terbaik saat menghadapi faktor eksternal harga BBM. Jika terus memaksakan harga murah (mitigasi), selain hanya sia-sia juga berisiko karena akan menguras Pertamina, dan mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.
Budi Gunawan menambahkan, pemerintah juga berupaya agar kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat. Selain itu, juga diupayakan menjamin ketersediaan, membuat perencanaan BBM yang lebih baik serta mengeluarkan aturan agar kalangan mampu tidak berpindah menggunakan BBM subsidi.
Meskipun demikian, Budi mengakui kenaikan tersebut akan berdampak tidak langsung pada biaya hidup masyarakat. Terutama, karena terakumulasi dengan kenaikan harga komoditas lain. "Karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat," tandasnya.
Lihat Juga: Sampaikan Pesan Natal di Katedral, Budi Gunawan: Semoga Dianugerahi Kedamaian dan Kebahagiaan
"Solusi paling substanstif bagi masyarakat menghadapi kondisi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing," kata Budi Gunawan seperti dikutip dari Antara, Senin (5/4/2022).
Menurut Budi, solusi itu tidak hanya baik bagi setiap individu tetapi juga bagi bangsa karena membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang karena desakan budaya konsumerisme. "Sebagai contoh, setiap orang bisa memanfaatkan sepeda atau berjalan kaki untuk menggantikan transportasi ke jarak yang tidak terlalu jauh. Selain menghemat biaya, hal itu juga baik bagi kesehatan," ujarnya.
Soal adaptasi, menurutnya, adalah pilihan terbaik saat menghadapi faktor eksternal harga BBM. Jika terus memaksakan harga murah (mitigasi), selain hanya sia-sia juga berisiko karena akan menguras Pertamina, dan mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.
Budi Gunawan menambahkan, pemerintah juga berupaya agar kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat. Selain itu, juga diupayakan menjamin ketersediaan, membuat perencanaan BBM yang lebih baik serta mengeluarkan aturan agar kalangan mampu tidak berpindah menggunakan BBM subsidi.
Meskipun demikian, Budi mengakui kenaikan tersebut akan berdampak tidak langsung pada biaya hidup masyarakat. Terutama, karena terakumulasi dengan kenaikan harga komoditas lain. "Karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat," tandasnya.
Lihat Juga: Sampaikan Pesan Natal di Katedral, Budi Gunawan: Semoga Dianugerahi Kedamaian dan Kebahagiaan
(fai)