Antam butuh pemimpin visioner dan berani

Jum'at, 26 April 2013 - 13:38 WIB
Antam butuh pemimpin visioner dan berani
Antam butuh pemimpin visioner dan berani
A A A
Sindonews.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memerlukan pemimpin yang visioner dan berani agar bisa bersaing dengan perusahaan tambang lainnya di dunia.

Apalagi sebagai perusahaan pelat merah pertambangan mineral, Antam memiliki potensi besar menjadi perusahaan tambang kelas dunia mengingat wilayah konsesinya sangat banyak.

Hal tersebut disampaikan Direktur Riset Lembaga Katalog Indonesia (LKI), Andriea Salamun. Menurutnya, dibutuhkan pemimpin berpengalaman dalam bisnis tambang internasional. "Kalau ini dimiliki, maka Antam akan menjadi luar biasa," katanya di Jakarta, Jumat (26/4/2013).

Andriea memuji langkah Dahlan yang berani mengambil manajemen dari kalangan profesional swasta, karena bisa membawa warna baru dalam percaturan bisnis. "Mestinya di perusahaan BUMN Aneka Tambang, Dahlan Iskan juga harus berani melakukan langkah-langkah demikian," ujarnya.

Menurutnya, saat ini ada sejumlah profesional yang ingin menyumbangkan kemampuan profesionalismenya di perusahaan pelat merah tersebut. Salah satunya adalah praktisi bisnis pertambangan Tonny Wenas. Tony dinilai punya pengalaman yang lengkap di bidang emas dan nikel, dua produk utama yang diproduksi ANTAM.

Tony pernah menjabat sebagai Executive VP & Director di PT Freeport Indonesia, salah satu produsen emas terbesar dunia dan Tony juga pernah menjabat sebagai Presdir & CEO PT INCO Tbk yang sekarang menjadi PT Vale Indonesia Tbk.

Saat dipimpin Tony, Vale Indonesia mencetak salah satu rekor produksi yang meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya (dari 67 ribu ton menjadi 76 ribu ton), keuntungan bersihnya berlipat ganda yaitu naik sekitar 220 persen (dari USD170 juta menjadi USD437 juta).

"Harga saham INCO pun mencapai harga tertinggi sejak Juli 2008, dan tetap terjaga di kisaran Rp4.000 sampai Rp5.000 per lembar. Walaupun bukan seorang engineer, namun berbekal sekolah hukum di UI dan manajemen di MIT, proyek yang ditanganinya banyak membuahkan hasil," beber dia.

Karena itu, PT Antam sebagai perusahaan tambang milik negara yang memiliki konsesi luas dan cadangan mineral yang relatif besar, lanjut Andrea, seharusnya Antam dapat memanfaatkan 'privilege' tersebut untuk pengembangan bisnis. Tentunya dengan dukungan pimpinan yang memahami pentingnya hubungan luas dengan para pemangku kepentingan dan juga akses ke dunia internasional.

Antam, kata Andrea, harus dapat mewujudkan visinya untuk menjawab komitmen pada pemerintah, bahwa Antam telah siap menjadi perusahaan tambang kelas dunia dengan menggerakkan semua stakeholders terkait.

"Tony memiliki semua itu. Beliau saat ini juga menjabat i Wakil Ketua Umum Indonesian Mining Asscoation, Ketua Komite Amerika Selatan di KADIN Indonesia, dan sehari-harinya sebagai Executive General Manager & Country Head Intrepid Mines Ltd," urainya.

Meski dari sisi kinerja keuangan, Antam tetap membukukan profitabilitas di tengah volatilitas harga komoditas mineral dunia 2012, namun Antam tetap membutuhkan pimpinan yang juga memiliki wawasan dan pengalaman terhadap corporate finance.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6949 seconds (0.1#10.140)