Inflasi April Diproyeksi Capai 0,18% Saat Harga Bawang Merah Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi pada April 2020 sebesar 0,18% (mtm) dan secara tahunan mencapai 2,78% (yoy). Hal ini berdasarkan survei pemantauan harga pada pekan keempat April 2020, dan secara tahun kalender inflasi April 2020 mencapai 0,94% (ytd).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi pada minggu IV April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan minggu sebelumnya, terutama akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk. Sedangkan sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan.
"Dibandingkan pada April 2019 tergolong lebih rendah. Inflasi pada Maret 2020 lalu tercatat mencapai 2,96% (yoy). Namun, secara bulan inflasi pada Maret hanya sebesar 0,1% (mtm)," katanya
Dia merinci inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas bawang merah (0,12%), emas perhiasan (0,09%), jeruk (0,05%), gula pasir (0,02%), air minum kemasan (0,02%), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (-0,11%), daging ayam ras (-0,08%), telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi pada minggu IV April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan minggu sebelumnya, terutama akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk. Sedangkan sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan.
"Dibandingkan pada April 2019 tergolong lebih rendah. Inflasi pada Maret 2020 lalu tercatat mencapai 2,96% (yoy). Namun, secara bulan inflasi pada Maret hanya sebesar 0,1% (mtm)," katanya
Dia merinci inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas bawang merah (0,12%), emas perhiasan (0,09%), jeruk (0,05%), gula pasir (0,02%), air minum kemasan (0,02%), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (-0,11%), daging ayam ras (-0,08%), telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
(akr)