Takut Rusia Stop Pasokan Gas, Menteri-menteri Energi UE Gelar Pertemuan Darurat

Senin, 02 Mei 2022 - 09:54 WIB
loading...
A A A
Negara-negara Uni Eropa telah membayar lebih dari 45 miliar euro (sekitar USD47,43 miliar atau sekira Rp678,3 triliun) ke Rusia untuk gas dan minyak sejak konflik negara itu dengan Ukraina pada 24 Februari, menurut organisasi penelitian Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih.

Rusia memasok 40% gas UE dan 26% impor minyaknya, ketergantungan yang berarti Jerman dan negara lain sejauh ini menolak seruan untuk penghentian tiba-tiba impor bahan bakar Rusia karena khawatir akan kerusakan ekonomi.



Seorang diplomat mengatakan, Uni Eropa sedang menuju larangan impor minyak Rusia pada akhir tahun, setelah pembicaraan antara Komisi dan negara-negara Uni Eropa pada akhir pekan menjelang pertemuan minggu ini.

Para duta besar akan membahas pada pertemuan pada hari Rabu paket keenam sanksi Uni Eropa terhadap Moskow yang sedang disusun oleh Komisi. Para menteri pada hari ini juga akan membahas kebutuhan untuk segera mengamankan pasokan gas non-Rusia dan mengisi penyimpanan, karena negara-negara bersiap menghadapi guncangan pasokan.

Ketergantungan pada gas Rusia bervariasi antarnegara, tetapi analis mengatakan penghentian total gas Rusia akan menjerumuskan negara-negara, termasuk Jerman, ke dalam resesi dan memerlukan tindakan darurat seperti penutupan pabrik untuk mengatasinya. Austria, Hungaria, Italia dan Slovakia juga memiliki keberatan selama akhir pekan tentang gagasan embargo minyak.

Komisi akhir bulan ini akan mengungkap rencana untuk mengakhiri ketergantungan Eropa pada bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027, termasuk dengan memperluas energi terbarukan dan merenovasi bangunan untuk mengkonsumsi lebih sedikit.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)