Kadin: Ekonomi AS ambruk, ekspor Sulsel tak turun

Rabu, 02 Oktober 2013 - 19:40 WIB
Kadin: Ekonomi AS ambruk, ekspor Sulsel tak turun
Kadin: Ekonomi AS ambruk, ekspor Sulsel tak turun
A A A
Sindonews.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Selatan (Sulsel), Zulkarnain Arief menjamin, ambruknya kondisi perekonomian di negara Amerika Serikat (AS) tidak akan berdampak pada ekspor komoditi Sulsel ke negara tersebut.

Zulkarnain menjelaskan, persoalan krisis ekonomi yang terjadi di AS sebenarnya sudah terjadi sejak triwulan pertama tahun ini yang membuat negara adikuasa tersebut mengalami kondisi ekonomi memburuk.

"AS merupakan negara kedua terbesar yang menjadi tujuan ekspor Sulsel selama ini. Anehnya, AS mengalami krisis ekonomi tapi ekspor kita ke AS terus bertambah," ujarnya, Rabu (2/10/2013).

Menurutnya, kemungkinan tersebut terjadi karena yang menjadi komoditi ekspor Sulsel ke AS adalah bahan baku pangan. Sementara, industri pangan di AS pasti membutuhkan bahan baku dari negara lain, khususnya dari Sulsel.

Untuk itu, kata Zulkarnain Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bisa memanfaatkan hal tersebut agar bisa meningkatkan nilai ekspor ke negara As. "Ini menjadi pasar yang empuk bagi Sulsel, karena kebutuhan pangan tidak bisa dibatasi. Apalagi kita kan sedang surplus beberapa komoditi pangan," ujarnya.

Hal berbeda justru disampaikan pengamat ekonomi Unhas, Prof Hamid Paddu. Menurutnya, dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi di AS akan berdampak pada ekspor Sulsel, khususnya ekspor tambang. Pasalnya nilai ekspor Sulsel tertinggi ke As adalah ekspor tambang nikel.

Meski demikian, kata Hamid, Pemprov Sulsel boleh bernapas lega karena Presiden As, Barack Obama tidak melakukan pengetatan ekonomi di AS. "Seandainya AS melakukan pengetatan, maka ekspor Sulsel ke As akan pasti terganggu. Tetapi, Presiden AS menunda untuk melakukan pengetatan tersebut," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Hamid menyarankan kepada Pemprov Sulsel agar mencari pasar ekspor baru di luar AS, China dan negara Uni Eropa. Dengan membuka pasar ekspor baru, ekspor Sulsel tidak akan mengalami gangguan karena tidak bergantung kepada satu negara saja.

"Pemprov Sulsel harusnya membuka pasar ekspor di benua Afrika. Di sana masih memiliki potensi ekspor yang sangat besar yang bisa menguntungkan bagi Sulsel," ujar dia.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang ditemui usai menghadiri Semiloka pencegahan korupsi di kantor Gubernur Sulsel mengatakan, pihaknya masih belum mengetahui apakah akan ada dampak yang besar terhadap ekspor Sulsel ke AS.

Untuk 2013, kata dia, Sulsel sedang menggenjot ekspor hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. "Pemprov Sulsel menargetkan ekspor tahun ini meningkat dua kali lipat daripada sebelumnya. Dengan adanya peningkatan ekspor tersebut maka ekonomi Sulsel akan selalu stabil," pungkas Syahrul.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1804 seconds (0.1#10.140)