Mentan ajak tingkatkan produksi tiga komoditas ini

Minggu, 06 Oktober 2013 - 13:26 WIB
Mentan ajak tingkatkan produksi tiga komoditas ini
Mentan ajak tingkatkan produksi tiga komoditas ini
A A A
Sindonews.com – Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengajak kelompok tani untuk meningkatkan produksi padi, kedelai dan sapi (PKS).

“Singkatannya memang PKS, tapi maksudnya padi, kedelai dan sapi,” kata Mentan Suswono dalam rilisnya, Minggu (6/10/2013).

Dalam kesempatan itu, Mentan Suswono menyampaikan keprihatinannya terhadap makin meningkatnya konversi lahan persawahan di daerah-daerah. Mentan menyebut, laju konversi lahan persawahan mencapai 100 ribu hektar (ha)/tahun.

Sementara itu, kemampuan pemerintah untuk mencetak sawah hanya 60 ribu ha per tahun. Jika tidak dihentikan, kata dia akan mengancam ketahanan pangan nasional.

Berkurangnya lahan persawahan menuntut petani meningkatkan produktivitas hasil panen, sehingga produksi padi dapat ditingkatkan.
“Dengan pola tanam yang benar, bibit yang baik, dan pengairan yang cukup, hasilnya akan maksimal,” jelas Suswono.

Sementara itu terkait kedelai, Suswono menjelaskan, saat ini kebutuhan kedelai nasional 70 persen masih dipenuhi dari impor karena produksi petani tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional yang mencapi 2,6 juta ton/tahun.

Minimnya produksi kedelai nasional, terang Suswono, karena petani tidak tertarik untuk menanam kedelai. Pasalnya, harga kedelai tidak menarik. Akibatnya lahan kedelai turun drastis dari 1.600 ha pada tahun 1992 menjadi sekitar 700 ribu ha di tahun ini.

Kini, pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) kedelai menjadi Rp7.000/kilogram (kg).

“Harga ini menarik untuk petani, sehingga saat ini banyak petani yang mulai tertarik lagi untuk menanam kedelai,” ujar Mentan.

Lahan-lahan untuk kedelai pun perlahan tapi pasti bertambah luas, sehingga di tahun-tahun mendatang produksi kedelai nasional akan meningkat. Namun, untuk memenuhi kebutuhan nasional atau swasembada kedelai perlu tambahan lahan 700 ribu ha lagi.

Sementara mengenai impor sapi, Suswono menjelaskan, hal itu dilakukan untuk menutupi kekurangan di dalam negeri, tidak untuk menelantarkan petani.

“Jika nanti impor merugikan petani, tentu pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi petani,” tandasnya.

Sementara itu untuk meningkatkan produksi sapi, pemerintah juga mengambil kebijakan impor sapi betina produktif guna meningkatkan populasi ternak sapi di Tanah Air. Pemerintah juga berusaha menarik investor asing untuk mau menanamkan modalnya di bidang peternakan sapi di Indonesia.

Suswono juga berpesan kepada kelompok tani yang sudah mendapat bantuan sapi untuk menjaga dan mengembangbiakan sapinya.

“Janga dijual sapinya. Tapi harus terus dikembangkan agar produksi sapinya meningkat,” tandas Suswono.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8678 seconds (0.1#10.140)