Investasinya Capai Rp142 Triliun, Proyek Grand Package Bakal Dikawal hingga Terwujud

Jum'at, 10 Juni 2022 - 19:42 WIB
loading...
Investasinya Capai Rp142 Triliun, Proyek Grand Package Bakal Dikawal hingga Terwujud
Salah satu pabrik baterai LG di Korea. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen untuk mengawal sampai selesai proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun.



“Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen untuk terus mengawal proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun sampai terealisasi," kata Imam Soejoedi, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Imam mengatakan komitmen tersebut merupakan wujud konkret dari kebijakan Menteri Investasi untuk hilirisasi sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

"Indonesia akan menjadi pemain utama dunia di industri baterai listrik. Dalam 2 sampai 5 tahun ke depan kita akan mengekspor produk akhir yang bernilai tambah tinggi," katanya.

Imam mengatakan selain akan membuka lapangan kerja bagi 20.000 tenaga kerja, proyek Grand Package ini merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dengan potensi sampai dengan 200 GWh/tahun.

Investasi ini merupakan wujud kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, Antam, Pertamina Power, PLN.

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyampaikan bahwa kemitraan antara BUMN dengan LG ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir di Indonesia.

“Dimulainya implementasi rencana tahap kedua ini merupakan salah satu wujud nyata dukungan dari Pemerintah Indonesia. Selain itu, investasi ini juga akan berdampak positif dalam menumbuhkan titik pertumbuhan perekonomian yang baru di daerah,” ujar Toto.

Proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara, hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.



Sebelumnya, implementasi tahap pertama proyek industri baterai listrik terintegrasi ini telah terwujud melalui groundbreaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada September 2021 lalu.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)