DPR minta gas Masela untuk domestik

Minggu, 27 Oktober 2013 - 19:00 WIB
DPR minta gas Masela untuk domestik
DPR minta gas Masela untuk domestik
A A A
Sindonews.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta alokasi pemerintah mengalokasikan seluruh produksi gas Blok Masela di Laut Arafura, Meluku untuk memenuhi kebutuhan domestik.

"Pemerintah jangan lagi berpikir gas untuk diekspor. Mulai saat ini, seluruh gas hanya untuk dalam negeri," kata Anggota Komisi VII DPR Totok Daryanto di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Menurut dia, Komisi VII DPR akan memperjuangkan seluruh gas alam cair Masela untuk kepentingan domestik. "Ini sudah masalah politik, Kalau gas tetap diekspor, sementara domestik masih teriak kekurangan seperti ini, maka saya yakin banyak pihak akan marah dan pemerintah ini makin tidak populer," katanya.

Blok Masela dioperasikan perusahaan asal Jepang, Inpex Masela Ltd dengan rencana produksi 2,5 juta ton LNG mulai 2018-2019.Lebih jauh dia mengatakan, jangan lagi pemerintah beralasan keekonomian lapangan maupun keterbatasan infrastruktur, sehingga gas diekspor.

Dia menjelaskan, alokasi gas ke dalam negeri akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan juga kemakmuran yang lebih besar dibandingkan ekspor. Sejumlah keuntungan jika gas untuk domestik seperti mengurangi subsidi listrik, memenuhi kebutuhan pupuk untuk ketahanan pangan, harga produk manufaktur yang lebih murah, hingga menciptakan lapangan kerja.

Keuntungan besar itu didapat, tambahnya, dikarenakan harga gas yang jauh lebih murah dibandingkan minyak. "Dengan keuntungan yang besar itu pula membuat Jepang, Korea, dan China mau mengimpor gas dengan harga tinggi. Jadi, kenapa kita malah mengekspornya," katanya.

Totok juga mengatakan, pemerintah jangan semata membandingkan harga ekspor yang lebih tinggi dibandingkan domestik. "Selain dampak perekonomian dan kemakmuran yang lebih besar, harga gas mesti dilihat selama 20 tahun. Harga gas untuk domestik bisa dibuat rendah di awal, kemudian naik bertahap, sehingga tetap memenuhi keekonomian lapangan," katanya.

Demikian pula untuk alasan ketersediaan infrastruktur. Mulai saat ini, pemerintah mesti mendorong pembangunan infrastruktur gas, sehingga ketika Masela berproduksi pada 2019, infrastruktur sudah tersedia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8148 seconds (0.1#10.140)