Rupiah Pagi Masih Tak Berdaya di Rp14.231/USD Saat Dolar AS Naik Tipis

Kamis, 25 Juni 2020 - 10:32 WIB
loading...
Rupiah Pagi Masih Tak Berdaya di Rp14.231/USD Saat Dolar AS Naik Tipis
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Kamis (25/6/2020) terpantau masih fluktuatif dengan pergerakan cenderung mendatar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Kamis (25/6/2020) terpantau masih fluktuatif dengan pergerakan cenderung mendatar. Laju mixed kurs rupiah mengiringi dolar AS yang mendapatkan sedikit dorongan di tengah peningkatan kasus baru infeksi virus Corona.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah merosot pada posisi Rp14.231/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah tak berdaya usai kemarin berada di posisi Rp14.160/USD.

( )

Sementara itu, posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange pagi ini justru memperlihatkan rupiah menguat ke posisi Rp14.115/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.130 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.115-Rp14.122/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan tercatat menanjak menuju Rp14.207/USD Limas. Dimana terlihat kurs rupiah sedikit lebih baik bila dibandingkan sesi sebelumnya pada level Rp14.220/USD.

( )

Sedangkan data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah tergelincir pada level Rp14.200/USD. Raihan tersebut melemah dari sesi Rabu kemarin yang berada di posisi Rp14.142/USD.

Di sisi lain, Dolar AS masih dibayangi peningkatan kasus baru corona untuk menurunkan harapan terjadinya pemulihan cepat akibat pandemi. Hal ini mendorong para pelaku pasar untuk meninggalkan mata uang berisiko.

Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya menguat menjadi 97,21. Euro mundur ke posisi 1,1251 saat berhadapan dengan USD, sementara pound Inggris juga melangkah kembali ke level 1,2423 terhadap dolar AS.

Kasus baru corona secara harian di ASmelonjak ke hampir 36.000 dalam penghitungan terbaru, mendekati rekor terbanyak 36.426 kasus per satu hari pada akhir April. Persentase hasil positif dalam tes juga naik.

Terhadap yen, dolar juga melonjak kembali ke posisi 107,05 dari posisi terendah satu setengah bulan di 106,075 pada hari Selasa. Sementara itu Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global pada 2020 dengan jauh lebih rendah dari sebelumnya.

Dimana diproyeksi ekonomi global akan menyusut sebesar 4,9%, dibandingkan dengan kontraksi sebesar 3,0% yang diprediksi pada bulan April. Ketika output AS sekarang diperkirakan menyusut 8,0% lebih dari 2 persentase poin lebih buruk dibandingkan perkiraan April.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)