Satu Pabrik BioCNG Berbasis Limbah Sawit Bakal Kurangi 25.000 Ton CO2 per Tahun

Kamis, 30 Juni 2022 - 18:32 WIB
loading...
Satu Pabrik BioCNG Berbasis Limbah Sawit Bakal Kurangi 25.000 Ton CO2 per Tahun
Minyak sawit ternyata memiliki limbah yang bisa digunakan untuk EBT. Foto/PTPN
A A A
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) fokus mengembangkan dan meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan ( EBT ). Menggandeng PT KIS Biofuels Indonesia (PT KIS), PTPN membangun pabrik BioCNG di areal Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Mayang, yang dikelola oleh PTPN IV.



Pabrik BioCNG milik PTPN IV ini akan memiliki kapasitas produksi BioCNG hingga 210 MMBtu per hari atau setara 73.500 MMBtu per tahun. Pabrik yang mulai beroperasi pada semester II 2023 ini akan berdampak pada kelestarian lingkungan dan penambahan portofolio bisnis berkelanjutan milik perseroan.

“Ketika pabrik BioCNG ini mulai beroperasi, akan terjadi penurunan emisi karbon sebesar 25.000 ton CO2 per tahun,” kata M. Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Pembangunan pabrik BioCNG yang berbasis limbah cair kelapa sawit ini sejalan dengan usulan Program Strategis Nasional (PSN) yang diusulkan Kementerian BUMN dan Kemenko Perekonomian. Pembangunan pabrik ini juga mendukung pencapaian target bauran EBT nasional sekaligus mendukung program penyelenggaraan nilai ekonomi karbon.

Satu Pabrik BioCNG Berbasis Limbah Sawit Bakal Kurangi 25.000 Ton CO2 per Tahun

Proses penandatangan kerja sama pembangunan pabrik BioCNG. Foto/Ist

Dalam usulan PSN tersebut, Holding Perkebunan Nusantara akan membangun 6 unit pabrik BioCNG, termasuk pabrik BioCNG di PKS Mayang milik PTPN IV. Sesuai estimasi, total potensi kapasitas keenam pabrik BioCNG milik PTPN Group dapat mencapai 1,3 juta MMBtu per tahun.

"Manajemen PTPN Group menargetkan pembangunan dan pengoperasian keenam Pabrik BioCNG ini dapat terlaksana pada tahun 2026," tambah Gani.

Selama ini masyarakat mengenal compressed natural gas atau CNG sebagai bahan bakar gas (BBG) yang merupakan bahan bakar fosil. Seiring perkembangan teknologi, muncul inovasi konversi limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) menjadi compressed bio methane gas atau bio compressed natural gas (BioCNG). Keunggulan BioCNG adalah ramah lingkungan serta rendah emisi karbon.



“Salah satu pilar transformasi perusahaan adalah akselerasi teknologi hijau di lingkup perusahaan. Kami berharap, pembangunan 6 pabrik BioCNG ini, akan mendorong percepatan dan menambah bauran EBT di lingkup PTPN Group dan Nasional,” tandas Ghani.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2155 seconds (0.1#10.140)