Negara berkembang paling diuntungkan Paket Bali

Senin, 09 Desember 2013 - 12:42 WIB
Negara berkembang paling diuntungkan Paket Bali
Negara berkembang paling diuntungkan Paket Bali
A A A
Sindonews.com - Pakar ekonomi Firmanzah tidak sepakat dengan pendapat sejumlah pihak yang menilai hasil Paket Bali pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-9 di Bali pekan kemarin merugikan negara-negara berkembang dan sedang berkembang.

Firmanzah mengingatkan, salah satu agenda dari Paket Bali yang dihasilkan KTM ke-9 WTO itu adalah fasilitas perdagangan-pertanian-pembangunan negara kurang berkembang.

Agenda ini memberikan kesempatan bagi negara-negara berkembang dan kurang berkembang memperoleh manfaat besar dengan hasil negosiasi trade facility yang baru pertama kali dilakukan sepanjang perjalanan WTO.

"Dengan kesepakatan ini, negara-negara berkembang atau kurang berkembang memiliki kesempatan besar untuk memperluas akses bebas barang dan jasa. Sehingga dapat mendorong kapasitas perdagangan masing-masing," ungkap Firmanzah seperti dikutip dari situs resmi Setkab, Senin (9/12/2013).

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan itu mengatakan, disepakatinya Bali Package yang memuat tiga agenda, yakni trade facility, sektor pertanian, dan pembangunan negara-negara kurang berkembang (Least Developed Countries/LDCs) menjadi momentum bersejarah dalam perjalanan WTO sejak didirikan 1995.

Selama ini, kata dia, sejumlah perundingan WTO yang dilakukan gagal menghasilkan kesepakatan. Karena adanya benturan kepentingan antara negara-negara anggotanya.

Karena itu, Firmanzah menilai kesepakatan pada pertemuan WTO Bali kali ini menjadi babak baru sejarah perdagangan dunia, khususnya ketika perdagangan global dalam beberapa tahun ini relatif tertekan.

"Dengan disepakatinya Paket Bali ini, perdagangan global diharapkan dapat bergairah kembali dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi global," ujarnya.

Sebagaimana diketahui KTM WTO yang ditutup akhir pekan lalu telah menghasilkan Paket Bali yang berisi tiga agenda penting. Pertama, negara-negara berkembang dan kurang berkembang memperoleh manfaat besar dengan hasil negosiasi trade facility yang baru pertama kali dilakukan sepanjang perjalanan WTO.

Kedua, Paket Bali memberi keleluasan bagi negara-negara berkembang khususnya negara dengan populasi besar seperti Indonesia dan India untuk memberikan subsidi kepada petaninya dan menjamin ketersediaan pangan bagi kelompok miskin.

Ketiga, hasil kesepakatan Paket Bali juga mendorong untuk memberikan perhatian lebih bagi negara-negara kurang berkembang baik dalam hal akses pasar maupun bantuan lainnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5389 seconds (0.1#10.140)