Bekas pemulung di Solo direkrut ke bisnis energi

Selasa, 10 Desember 2013 - 15:56 WIB
Bekas pemulung di Solo direkrut ke bisnis energi
Bekas pemulung di Solo direkrut ke bisnis energi
A A A
Sindonews.com - Kerja sama pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Putri Cempa, Mojosongo Jebres, antara Pemkot Solo, Jawa Tengah dengan investor, bakal berdampak positif bagi pemulung yang biasa mengais rezeki di lokasi tersebut. Rencananya, pemulung bakal direkrut sebagai pekerja di perusahaan pengolah energi milik investor Putri Cempa.

“Penyerapan tenaga lokal menjadi poin perjanjian. Pemkot tidak mau jika investor memakai seluruhnya tenaga internal, namun mengesampingkan tenaga kerja lokal. Para pemulung ini harus dilatih, agar sesuai kriteria perusahaan itu,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Hasta Gunawan, Selasa (10/12/2013).

Tercatat sekitar 200 pemulung mengandalkan kehidupannya dari mengais barang bekas di TPA Putri Cempa. Mereka memilah barang yang masih memiliki nilai ekonomis di perbukitan sampah.

Keberadaan para pemulung asal Solo dan luar kota di TPA Putri Cempa semakin bertambah sejak fasilitas ini dibuka puluhan tahun silam. Hasta mengatakan ihwal perekrutan bekas pemulung menjadi tenaga terampil tak akan mempersoalkan identitas kependudukannya.

“Entah itu warga Solo maupun luar kota berhak mendapatkan porsi sama, sebagai pihak yang pantas menerima kompensasi. Yakni dipekerjakan investor, mengingat mata pencahariannya akan terputus,” jelasnya.

Ihwal kriteria calon tenaga kerja diserahkan ke investor selaku penyedia kerja. Sedangkan sisanya yang tereliminasi menjadi tanggungjawab pemkot dalam memberi pelatihan kerja, untuk kemudian disalurkan ke sektor produktif lainnya.

Sebagaimana diberitakan, area open dumping di TPA Putri Cempa akan diseterilkan dari aktivitas makhluk hidup seiring pengolahan sampah bermetode insinerasi. Sampah yang sebelumnya hanya ditumpuk, kini akan dibakar guna menghasilkan energi. Pemkot tengah menjajaki minat investasi dari kalangan pemodal dalam negeri maupun asing.

“Saat ini masih penyiapan market sounding. Tapi sudah ada enam perusahaan yang berminat. Mereka dari kalangan lokal. Sedangkan Bappenas juga didekati beberapa perusahaan yang tertarik mengelola Putri Cempa,” jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6195 seconds (0.1#10.140)