Kejar Produksi Minyak 1 Juta Barel, SKK Migas Kembali Gelar Forum Kapnas 2022

Senin, 18 Juli 2022 - 16:51 WIB
loading...
Kejar Produksi Minyak...
SKK Migas terus mendorong TKDN di industri hulu migas di dalam negeri. FOTO/Istimewa
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2022. Kegiatan tersebut untuk mewujudkan kolaborasi dalam mengejar target 1 juta barel minyak hingga 2030.

"Kerja sama bisnis di antara pelaku usaha penunjang industri hulu migas lokal dan nasional akan memperkuat kapasitas nasional untuk mengejar visi SKK Migas 2030, yaitu produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari," ujar Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman saat konferensi pers, di Jakarta, Senin (18/7/2022).



Menurut dia dalam forum tersebut SKK Migas juga akan terus mendorong peran industri lokal memenugi kegiatan industri hulu migas di dalam negeri. SKK Migas pun berkepentingan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku industri penunjangnya.

"Kami akan terus mendorong Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Seiring dengan itu, pada akhir bulan ini kami akan mengadakan Forum Kapnas yang merupakan kerja sama antara SKK Migas, Ditjen Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)," kata dia.

Dia mengatakan bahwa forum tersebut akan menjadi show room bagi pemain-pemain dalam negeri untuk menunjukkan kemampuan agar diserap industri hulu migas di dalam negeri. Sesuai tujuan forum ini adalah memperkuat kapasitas pelaku usaha, pabrikan, vendor serta Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) sebagai penunjang industri hulu migas.

"Forum Kapnas 2022 diikuti oleh 28 operator KKKS, lebih dari 30 perusahaan pabrikan atau vendor lokal dan nasional, serta lebih dari 45 UMKM terpilih dari ribuan UMKM binaan KKKS di seluruh Indonesia," jelasnya.

Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko menambahkan SKK Migas telah mempertemukan seluruh pemangku kepentingan industri hulu migas di masing-masing daerah dalam Pra Forum Kapnas 2022 tersebut. Sejumlah pejabat pemerintah daerah, pihak pabrikan dan vendor lokal, perbankan daerah, dan UMKM yang berhasil menggerakkan perekonomian lokal, turut menyemarakkan forum tersebut.

"Di sana muncul antusiasme, komitmen dan dukungan yang tinggi dari para pemangku kepentingan untuk mengembangkan kapasitas daerah sebagai dasar terbangunnya kapasitas nasional," ujarnya.

Pihaknya telah menyaksikan bagaimana industri hulu migas menimbulkan dampak berganda terhadap perekonomian daerah. Pelaku industri penunjang makin banyak yang berkembang. Banyak pabrikan lokal yang berhasil mengembangkan kapasitas dan kemampuan, dari yang tadinya importir kemudian menjadi produsen dan memasok barang ke KKKS. "Beberapa diantaranya sukses menembus pasar global. Mereka mempekerjakan ratusan pekerja lokal dengan keahlian tinggi," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi sempat memaparkan sedikit catatan SKK Migas dari kegiatan Pra Forum Kapnas di lima wilayah operasi. Di Jabanusa, misalnya, terdapat pabrikan yang sukses membuat produk padat teknologi dan memenuhi kualifikasi standar KKKS.



Salah satunya produk ball valve atau katup bola buatan PT Teknologi Rekayasa Katup (PT TRK), yang dipakai PT Pertamina Hulu Mahakam, British Petroleum, Medco, Mubadala, Pertagas, dan lainya. Di wilayah Sumbagut, tepatnya di Batam, ada PT Citra Tubindo yang punya spesialisasi memasok pipa OCTG (Oil Country Tubular Goods), yang terdiri dari drill pipe, casing dan tubing pipe.

"Produknya telah memenuhi standar internasional dan sudah divalidasi korporasi migas dunia seperti Shell, Chevron, Eni, dan BP. Perusahaan ini mampu menembus ekspor ke Uganda dan Timur Tengah," jelasnya.

Berdasarkan laporan SKK Migas, hingga 30 Juni 2022, realisasi TKDN industri hulu migas telah mencapai 63,3%, 6% melampaui target yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini sebesar 57%. Terkait kontribusi industri migas terhadap industri lain pada periode 2020-Juni 2022 mencapai Rp174,53 triliun.

Nilai kontrak tersebut jauh di atas nilai kontrak komoditas utama migas sendiri sepanjang 2020 sampai Juni 2022 sebesar Rp141,20 triliun. Keterlibatan UMKM dalam keseluruhan nilai total kontrak industri migas hingga Juni 2022 mencapai Rp17,3 triliun atau sebesar 9,9% dengan TKDN 100 persen.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)