Forum Y20 Tekankan Pentingnya Peran Generasi Muda Bangun Ekonomi Inklusif

Kamis, 21 Juli 2022 - 16:30 WIB
loading...
Forum Y20 Tekankan Pentingnya Peran Generasi Muda Bangun Ekonomi Inklusif
Ilustrasi Y20. FOTO/ANTARA
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi kreatif khususnya yang dibangun generasi muda memberikan harapan cerah mendukung pembangunan yang inklusif. Sektor ekonomi ini diharapkan bisa dipakai sebagai kendaraan untuk menyerap jutaan tenaga kerja khususnya dari kawula muda.

"Di sini perlunya adaptasi, kolaborasi, dan inovasi bersama-sama membangun program ekonomi kreatif," ujar Sandiaga di serangkaian acara KTT Y20 di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut dia generasi muda beperan penting menginisiasi kerja sama dengan semua pihak untuk membangun perekonomian yang inklusif dan membangun UMKM yang tangguh. Ia mengapresiasi Y20 yang saat ini berupaya menyelesaikan dampak digitalisasi dan inovasi serta praktik bisnis yang berkelanjutan termasuk wirausaha sosial. Untuk itu, ia mengajak kepada generasi muda untuk bisa menciptakan lapangan tenaga kerja melalui adaptasi, kolaborasi, dan inovasi.



Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan finalisasi pedoman G20 di Bali. Dalam pilar pemberdayaan anak muda dan perempuan, terdapat upaya untuk mengatasi kesenjangan upah berbasis gender dan mendorong agar peran perempuan lebih strategis. Serta memberikan pelatihan yang layak dan memadai bagi anak muda.

"Sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan generasi muda untuk punya keterampilan kerja. Bagi anak muda dan para delegasi, dukungan Anda untuk rekomendasi dari kelompok kerja kami akan sangat penting. Harap terus meningkatkan kesadaran tentang inklusivitas gender, serta dorong terbentuknya rencana aksi," jelas Angela.

Menteri Pemuda Uni Arab (UEA) Shamma Al Masrui menjelaskan bagaimana pemerintahnya telah meluncurkan sejumlah inisiatif agar pemuda dapat ikut terlibat dalam pengambilan keputusan. UEA memiliki Dewan Pemuda yang tidak hanya tersebar di tingkat provinsi, tetapi juga kementerian dan swasta. UEA juga memiliki kebijakan satu pemuda di semua dewan.

"Di UEA, kita percaya bahwa potensi pemuda tidak ada batasnya. Kepemimpinan negara kami percaya masing-masing insan pemuda punya potensi tumbuh yang tak terbatas dan bisa berkontribusi," ungkap Shamma.



Educator dan Founder Sekolah.mu Najeela Shihab menggarisbawahi minimnya persentase perempuan di posisi-posisi kepemimpinan, termasuk di ekosistem pendidikan. Jumlah perempuan yang menjadi kepala sekolah masih tergolong rendah.

"Kita melihat di posisi-posisi kepemimpinan, ada kesenjangan yang besar, bahkan di ekosistem pendidikan itu sendiri. Jumlah kepala sekolah perempuan itu masih rendah, sekitar 20 persem kepala sekolah perempuan dibandingkan dengan persentase guru perempuan di dalam sekolah tersebut. Jadi tidak cukup banyak figur pemimpin," kata Najeela.

Sebab itu, diperlukan agenda khusus untuk menjawab tantangan tersebut. Karena sebetulnya masalah kesetaraan gender di dunia pendidikan di Indonesia sudah semakin membaik. Ini ditandai dengan tidak lagi adanya kesenjangan dari sisi angka partisipasi.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2031 seconds (0.1#10.140)