Harga Pertamax Masih Dipertahankan Rp12.500/Liter, Begini Kata Menteri ESDM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah saat ini memutuskan untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax , meski harga minyak mentah dunia melonjak. Seperti diketahui, Pertamax adalah jenis bahan bakar umum (JBU) yang tidak disubsidi oleh pemerintah, di mana harganya mengikuti mekanisme pasar.
Meski begitu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah akan melihat perkembangan ke depan. Diterangkan juga olehnya bahwa, daya beli masyarakat menjadi alasan kuat pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM RON 92 tersebut.
"Nah, Pertamax itu kan sebetulnya gak masuk di dalam yang diatur ya. Tapi saat ini kita memang memahami daya beli ya, untuk sementara ini memang masih dipertahankan. Tapi kita lihat lah perkembangannya," kata Arifin di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, bahwa harga BBM di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan negara lain. Baik Pertalite maupun Pertamax saat ini dijual jauh di bawah harga keekonomian.
"Pertalite (RON 90) saja dijual Rp7.650, Pertamax (RON 92) kita jual Rp12.500. Makanya, kita perlu mengingatkan ke masyarakat agar menggunakan BBM seefisien mungkin. Ini berdampak pada (membengkaknya) alokasi subsidi," kata Arifin.
Arifin mengungkapkan, harga keekonomian Pertamax rata-rata sempat tembus di atas Rp30 ribu per liter. Hal itu terjadi ketika harga minyak mentah dunia meroket di atas 100-120 dolar AS per barel.
"Harga keekonomian BBM RON 90 maupun RON 92, rata-rata di atas Rp30 ribu. Kita harus antisipasi ini karena situasi krisis energi tidak bisa diramalkan selesai tahun ini atau lebih lama lagi," ujarnya.
Harga Pertamax sendiri terakhir naik pada April lalu. Meski sudah naik, harga Pertamax masih jauh dari harga keekonomian.
Meski begitu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah akan melihat perkembangan ke depan. Diterangkan juga olehnya bahwa, daya beli masyarakat menjadi alasan kuat pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM RON 92 tersebut.
"Nah, Pertamax itu kan sebetulnya gak masuk di dalam yang diatur ya. Tapi saat ini kita memang memahami daya beli ya, untuk sementara ini memang masih dipertahankan. Tapi kita lihat lah perkembangannya," kata Arifin di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, bahwa harga BBM di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan negara lain. Baik Pertalite maupun Pertamax saat ini dijual jauh di bawah harga keekonomian.
"Pertalite (RON 90) saja dijual Rp7.650, Pertamax (RON 92) kita jual Rp12.500. Makanya, kita perlu mengingatkan ke masyarakat agar menggunakan BBM seefisien mungkin. Ini berdampak pada (membengkaknya) alokasi subsidi," kata Arifin.
Arifin mengungkapkan, harga keekonomian Pertamax rata-rata sempat tembus di atas Rp30 ribu per liter. Hal itu terjadi ketika harga minyak mentah dunia meroket di atas 100-120 dolar AS per barel.
"Harga keekonomian BBM RON 90 maupun RON 92, rata-rata di atas Rp30 ribu. Kita harus antisipasi ini karena situasi krisis energi tidak bisa diramalkan selesai tahun ini atau lebih lama lagi," ujarnya.
Harga Pertamax sendiri terakhir naik pada April lalu. Meski sudah naik, harga Pertamax masih jauh dari harga keekonomian.