Jangan Kalah Oleh Robot, Miliki Kecakapan Digital di Era Industri 4.0
loading...
A
A
A
Dia menambahkan, kewirausahaan digital dan startup juga penting karena penggerak utama perekonomian di Indonesia adalah UMKM yang dalam istilah digitalnya disebut startup digital.
Pada kesempatan yang sama, Digital Trainer Steven Sondakh menuturkan pentingnya talenta digital dalam mendorong transformasi digital. Hal ini perlu disiapkan agar kemajuan teknologi tidak malah melibas dan melindas masyarakat.
Pasalnya, selain munculnya pekerjaan baru, teknologi memungkinkan pekerjaan di sejumlah sektor digantikan oleh robot atau diotomatisasi.
Contohnya transaksi di gerbang tol saat ini semakin otomatisasi dan tidak ada penjaganya lagi. Oleh karena itu, kata dia, penting untuk selalu meng-upgrade atau mengembangkan kemampuan diri terutama mengenai teknologi digital.
“Mulailah berpikir kritis serta kreatif dalam memanfaatkan teknologi digital demi menunjang perekonomian. Jangan hanya menjadi pengguna biasa dari teknologi digital tapi jadikan teknologi digital ini bermanfaat bagi kita,” tandasnya.
Sementara itu, Dosen Fikom Unisba dan Co Founder Japelidi Santi Indra Astuti menyayangkan bahwasanya penggunaan internet yang massif di Indonesia belum sebanding dengan peningkatan kualitas kecakapan dan keahlian saat menggunakan internet.
Tak hanya itu, Indeks Literasi Digital Indonesia saat ini di level 3,49 dengan pilar paling rendah pada aspek keamanan digital.
“Ini PR banget karena ketika kita melakukan apapun di internet, kita mengekspos diri kita dengan dunia luar yang tak terbatas, kalau tidak diamankan tentunya jadi warning dan berisiko untuk kita,” tukasnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, diperlukan upaya untuk meningkatkan kecakapan digital. Cakap digital merupakan pengetahuan dasar yang berkaitan dengan kemampuan seseorang memahami ragam perangkat keras dan lunak yang menyusun lanskap digital.
Pada kesempatan yang sama, Digital Trainer Steven Sondakh menuturkan pentingnya talenta digital dalam mendorong transformasi digital. Hal ini perlu disiapkan agar kemajuan teknologi tidak malah melibas dan melindas masyarakat.
Pasalnya, selain munculnya pekerjaan baru, teknologi memungkinkan pekerjaan di sejumlah sektor digantikan oleh robot atau diotomatisasi.
Contohnya transaksi di gerbang tol saat ini semakin otomatisasi dan tidak ada penjaganya lagi. Oleh karena itu, kata dia, penting untuk selalu meng-upgrade atau mengembangkan kemampuan diri terutama mengenai teknologi digital.
“Mulailah berpikir kritis serta kreatif dalam memanfaatkan teknologi digital demi menunjang perekonomian. Jangan hanya menjadi pengguna biasa dari teknologi digital tapi jadikan teknologi digital ini bermanfaat bagi kita,” tandasnya.
Sementara itu, Dosen Fikom Unisba dan Co Founder Japelidi Santi Indra Astuti menyayangkan bahwasanya penggunaan internet yang massif di Indonesia belum sebanding dengan peningkatan kualitas kecakapan dan keahlian saat menggunakan internet.
Tak hanya itu, Indeks Literasi Digital Indonesia saat ini di level 3,49 dengan pilar paling rendah pada aspek keamanan digital.
“Ini PR banget karena ketika kita melakukan apapun di internet, kita mengekspos diri kita dengan dunia luar yang tak terbatas, kalau tidak diamankan tentunya jadi warning dan berisiko untuk kita,” tukasnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, diperlukan upaya untuk meningkatkan kecakapan digital. Cakap digital merupakan pengetahuan dasar yang berkaitan dengan kemampuan seseorang memahami ragam perangkat keras dan lunak yang menyusun lanskap digital.