KKN di Desa Penari Tembus 9 Juta Penonton, Laba FILM Ikut Meroket 244%

Sabtu, 30 Juli 2022 - 16:36 WIB
loading...
KKN di Desa Penari Tembus...
Penonton film di bioskop kembali ramai sejak pelonggaran pembatasan. Foto/MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Industri hiburan khususnya bioskop yang kembali menggeliat pascapelonggaran pembatasan turut mengerek pendapatan PT MD Pictures Tbk (FILM) dan anak usahanya.

Berdasarkan laporan keuangan di semester I/2022, FILM mencatatkan laba bersih senilai Rp124,08 miliar, melejit 244,87% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp35,97 miliar.

Lonjakan laba dipicu adanya peningkatan pendapatan FILM perseroan sebesar 116,99% menjadi Rp274,32 miliar dari pendapatan paruh pertama tahun lalu senilai Rp126,41 miliar. Demikian pengumuman perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (30/7/2022).

Kontribusi terbesar pemasukan FILM berasal dari penjualan di layar lebar atau bioskop sebesar Rp225,29 miliar, tumbuh signifikan 6.857% dari semester pertama tahun 2021 sebesar Rp3,23 miliar.

Sebagaimana diketahui, MD Pictures merupakan perusahaan yang memproduksi film terlaris sepanjang masa yaitu KKN di Desa Penari. Film yang dirilis April 2022 dan tayang di bioskop itu berhasil memecahkan rekor dalam hal jumlah penonton, yaitu 9,2 juta penonton.



Berbanding terbalik, penjualan film di segmen digital justru turun 80,94% menjadi Rp20,31 miliar, dari sebelumnya Rp106,61 miliar. Sedangkan penjualan film di stasiun televisi naik 71,18% sebesar Rp5,12 miliar, dari semula Rp2,99 miliar.

Lebih jauh, perseroan tampak mampu memaksimalkan penyewaan bangunan dan alat shooting masing-masing sebesar Rp12,50 miliar dan Rp10,66 miliar.

Lonjakan penjualan sejalan dengan meningkatnya biaya promosi menjadi Rp4 miliar, dari semula Rp1,28 miliar. Adapun gaji dan tunjangan karyawan juga meningkat menjadi Rp11,05 miliar dari semula Rp8,15 miliar.



Performa paruh pertama tahun ini membuat FILM mencatatkan laba per saham dasar senilai Rp13,15 atau tumbuh dari periode sama tahun lalu sebesar Rp3,84.

Per 30 Juni 2022, FILM mencatatkan total aset sebesar Rp1,59 triliun, lebih tinggi 22,06% dari akhir 2021 senilai Rp1,30 triliun.

Perseroan mengumumkan perubahan itu berasal dari meningkatnya kas dan setara kasy yang mencapai 371,44% akibat kenaikan kas dari penjualan film dan saham treasury.



Adapun kewajiban pembayaran utang atau liabilitas membengkak 80,35% menjadi Rp92,87 miliar. Perseroan mencatat ini terjadi akibat ada perubahan pos utang pajak yang disebabkan perhitungan utang pajak kini per 30 Juni 2022. Sementara modal atau ekuitas FILM juga tumbuh 19,68% menjadi Rp1,50 triliun.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2103 seconds (0.1#10.140)