Bangkit dari Pandemi, Emiten Komponen Otomotif Catatkan Kinerja Positif

Senin, 01 Agustus 2022 - 18:35 WIB
loading...
Bangkit dari Pandemi, Emiten Komponen Otomotif Catatkan Kinerja Positif
Sektor komponen otomotif sempat terdampak pandemi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 memberikan tantangan pada pertumbuhan bisnis. Pandemi membuat permintaan sektor otomotif merosot sehingga penjualan kendaraan dan komponen pendukung menurun drastis.



PT Dharma Polimetal Tbk mengungkapkan, di awal tahun 2020 pihaknya optimistis dengan pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia, mengingat di tahun 2019 penjualan mobil di Indonesia mencapai 1,05 juta unit. Ternyata prediksi tersebut meleset, pandemi membuat permintaan otomotif turun drastis.

"Hingga akhir tahun 2020, penjualan otomotif hanya 579 ribu unit. Kondisi tersebut berpengaruh pada bisnis Dharma Polimetal sebagai salah satu suplier utama," kata Irianto Santoso, President Director PT Dharma Polimetal Tbk, dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).

Menghadapi situasi tersebut, perusahaan bagian dari Tri Putra Group milik TP Rachmat ini pun melakukan sejumlah strategi untuk bertahan. Di antaranya melakukan efisiensi, sekaligus meningkatnya produktivitas dan standar yang lebih tinggi.

Hasilnya, di 2020 perusahaan masih mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis dengan laba Rp8 miliar. Diakui jumlah tersebut jauh dari capaian tahun 2019 dengan laba mencapai Rp174 miliar.

Bangkit dari Pandemi, Emiten Komponen Otomotif Catatkan Kinerja Positif

PT Dharma Polimetal Tbk meraih penghargaan karena kinerjanya yang positif. Foto/Ist

“Padahal di awal tahun kami telah memperkirakan laba di atas Rp200 miliar. Tapi karena pandemi kami melakukan pengetatan biaya yang tidak perlu. Yang penting hidup dulu, jadi walaupun pendapatan turun, dari Rp2,7 triliun jadi Rp1,8 triliun, kami bersyukur masih tetap profit,” ungkap Irianto.

Dengan persiapan yang dilakukan, menurut Irianto, perusahaan pun mampu memperoleh profit dari core bisnis mencapai Rp210 miliar. Ditambah penjualan fixed cost berupa tanah dan pabrik di Balaraja senilai Rp95 miliar, sehingga totap profit perusahaan di tahun 2021 mencapai Rp305 miliar.

“Sudah sangat baik, dibandingkan sebelum pandemi profitnya hanya Rp174 miliar. Tahun ini, 2022 akan jauh lebih baik,” ujar Irianto.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)