Sarana dan prasarana penerbangan direct Jeddah rampung

Jum'at, 14 Maret 2014 - 20:54 WIB
Sarana dan prasarana penerbangan direct Jeddah rampung
Sarana dan prasarana penerbangan direct Jeddah rampung
A A A
Sindonews.com - Garuda Indonesia Airline (GIA) sudah merampungkan sarana dan prasarana terkait penerbangan langsung Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke King Abdul Azis Jeddah.

Menurut Vice President Eastern Indonesia Region (Regional IV) Rosyinah Manaf, hal itu dipastikan setelah pihaknya resmi melaporkan perekembangan kesiapan ke Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang dilakukan di Hotel Clarion, Jumat (14/3/2014).

Menurut Rosyinah, pihak Pemprov Sulsel sendiri sudah menunggu direalisasikan penerbangan langsung itu selama tiga tahun lalu, namun baru bisa terlaksana pada 1 Mei mendatang.

"Dari pihak Garuda sendiri sudah melakukan upaya selama satu tahun lebih, dan hari ini kami resmi melaporkan hasil dan kesiapan kami," jelas Rosyinah.

Beberapa kesiapan di antaranya, operasional bandara, serta meminjam asrama haji, karena bangunan tersebut merupakan kewenangan Pemprov Sulsel, dan telah disetujui oleh gubernur.

Pihaknya juga berencana akan menggarap seluruh Sulawesi, dan daerah- aerah Indonesia Timur, yang akan transit di Makassar. Sehingga GIA harus membuat fondasi yang kuat.

Selain itu, penerbangan langsung ini juga akan lebih memduahkan 27 mitra umrah Garuda, yang telah lama menjalin kerja sama. "Kami optimis, bisa penuhi target dan terus meningkatkan pelayanan kami," ungkap Rosyinah.

Rencanannya penerbangan menggunakan Pesawat Boeing 744 seri 400 dengan kapasitas 455 seats ini, akan diterbangkan tiga kali seminggu, yakni Selasa, Kamis, Sabtu pada sore hari, dan tiba di Bandara King Abdul Aziz pada dini hari.

Hal itu untuk menjawab tingginya haji dan umrah di wilayah Sulsel dan juga KTI. Pesawat ini akan transit di Medan, namun hanya mengisi bahan bakar. Sementara tarif yang disiapkan mulai dari USD1.350 untuk tiket.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyambut baik hal tersebut, karena pihakya memang sudah menggarap sejak tiga tahun lalu.

"Yang harus saya urus adalah meminta kepada pemerintah pusat agar pengurusan visa tidak perlu ke Jakarta, tetapi bisa juga di daerah. Walaupun aparat khusus. Itu permintaan saya sebagai gubernur," jelas Syahrul.

Pasalnya, pemerintah pusat harus dapat meringankan langkah-langkah umrah, melalui jalan tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat bea cukai agar nanti dalam security check tidak terlalu membongkar segala barang bawaan Jamaah, meskipun harus ekstra pengamanan. Hal itu dapat terlaksana dengan peralatan yang lengkap dan lebih tinggi.

"Garuda memang berkembang luar biasa, sehingga tentunya sangat meringankan jamaah haji dan umroh kita dan juga warga di KTI," ungkap Syahrul.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5361 seconds (0.1#10.140)