Dirut Bank Jatim kaget atas brosur 'penolakan berhijab'

Jum'at, 21 Maret 2014 - 20:14 WIB
Dirut Bank Jatim kaget atas brosur penolakan berhijab
Dirut Bank Jatim kaget atas brosur 'penolakan berhijab'
A A A
Sindonews.com - Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto mengaku dirinya mengetahui kasus penolakan calon pegawai berhijab setelah mendapat telepon dari Gubernur Jatim Soekarwo. Gubernur yang akrab disapa Pakde ini meminta supaya kasus larangan berhijab dalam penerimaan calon pegawai dinetralkan.

“Saya mendapat telepon dari Pak Gubernur (Soekarwo), saya sangat kaget. Ini harus segera diselesaikan,” ujar Hadi, Jumat (21/3/2010).

Bank Jatim, lanjutnya, merupakan perusahaan terbuka. Jika persoalan sara terus diangkat, maka nilai saham bank akan bergejolak. Brosur itu, keluar tanpa penyaringan. "Tim job fair Unair bertindak sendiri, mereka dipastikan mendapat sanksi sesuai dengan kesalahan yang dilakukan," tegasnya.

Direktur Kepatuhan Bank Jatim, Rudie Hardiono mengatakan, pemeriksaan seluruh jajaran tim job fair dilakukan dengan serius. Sebab, kesalahan yang terjadi sangat memukul instansi Bank Jatim. Mereka tidak melakukan koordinasi sebelum membuat brosur kontroversi tersebut.

“Ini persoalan sensitif. Kami memutuskan menghukum yang bersangkutan. Kami bersama Pak Dirut sudah memanggil mereka,” ungkapnya, bersama Direktur Operasional, Eko Antono, Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Djoko Lesmono.

Sementara itu, Ketua Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan Unair Surabaya, Elly Munadziroh mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi atas peredaran brosur dari Bank Jatim yang melarang calon pegawai berjilbab. Menurut dia, persoalan tersebut merupakan internal Bank Jatim yang harus diselesaikan secara internal.

“Saya belum menerima pemberitahuan penarikan brosur. Itu persoalan internal, kita hanya bisa mengimbau saja,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1399 seconds (0.1#10.140)