Berkah dari Ngurir, Wujudkan Harapan dan Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Tuhan akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Hal itulah yang diyakini oleh Naharuddin, laki-laki berusia 29 tahun yang sehari-harinya berprofesi sebagai kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Kabupaten Maros.
Pekerjaan sebagai kurir dia jalani sebagai ibadah. Karena tidak hanya membuat dapur rumah tetap ngebul, tapi mengantarkan paket di berbagai wilayah di Kabupaten Maros juga adalah bentuk menolong dan memudahkan urusan orang lain.
Nahar, sapaan akrabnya, mengaku menjadi kurir TIKI sejak tahun 2014. Dia tertarik untuk menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan jasa pengiriman itu karena melihat peluang yang menjanjikan.
Sebelum menjadi kurir di TIKI, Nahar memang sudah akrab dengan jasa pengiriman. Dia sehari-harinya menjadi kurir serabutan karena memang senang naik motor dan mengantarkan pesanan orang.
Hanya saja, pendapatan yang diperolehnya tidak seberapa, paling banyak hanya sekitar Rp2 jutaan per bulan.
"Sebelum di TIKI, rasanya pedis sekali, hanya bisa dapat Rp2 jutaan, itu pun paling banyak segitu," kata Nahar kepada SINDONews, Rabu (17/8/2022).
Dengan pendapatan yang kurang stabil, dia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. Terlebih, sebagai seorang anak laki-laki, ada harapan di pundaknya untuk menopang ekonomi keluarga.
Delapan tahun berlalu sejak Nahar pertama kali menjadi kurir TIKI. Ada banyak perubahan yang telah dia rasakan. Kini, pendapatannya lebih stabil, yaitu berkisar Rp7 juta sampai Rp8 jutaan per bulan.
"Karena pelanggan sudah tau dan mengenal TIKI, pasti selalu ada pengiriman. Jadi pendapatan pasti lebih stabil dengan TIKI," sebutnya.
Tak hanya itu saja berkah dari ngurir yang Nahar rasakan, dia juga berhasil merenovasi rumahnya dan menabung untuk modal nikah. "Banyak jasa TIKI di hidup saya. Saya bisa renovasi rumah orang tua, bisa menikah juga," jelasnya.
Kehadiran TIKI memang dirasakan manfaatnya oleh ribuan kurir di Indonesia seperti Nahar. Hal itu turut didukung oleh konsistensi TIKI untuk menghadirkan layanan sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan pelanggan.
Antusiasme yang tinggi dari pelanggan untuk menggunakan jasa TIKI juga memberikan manfaat bagi kurir-kurir di berbagai wilayah Indonesia seperti Nahar. Paket-paket yang pelanggan yang kirimkan turut menjadi berkah bagi setiap kurir. Membantu mereka mewujudkan harapan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sebagai informasi, TIKI merupakan perusahaan jasa pengiriman yang didirikan oleh Almarhum Soeprapto Soeparno dan Nuraini Soeprapto pada 1 September 1970, yang kemudian semakin diperkuat dengan bergabungnya Almarhum Irawan Saputra, Gideon Wiraseputra dan Raphael Rusmadi pada tahun 1972.
Diawali dengan dengan dua cabang utama di Pangkalpinang dan Semarang, saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3.700 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia.
Jaringan TIKI telah dapat melayani 90 persen dari total 514 wilayah kabupaten atau kota di seluruh Indonesia, menjadikannya perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia. Dan mayoritas dari 83.843 kelurahan/desa di Indonesia juga sudah terlayani oleh TIKI.
Pekerjaan sebagai kurir dia jalani sebagai ibadah. Karena tidak hanya membuat dapur rumah tetap ngebul, tapi mengantarkan paket di berbagai wilayah di Kabupaten Maros juga adalah bentuk menolong dan memudahkan urusan orang lain.
Nahar, sapaan akrabnya, mengaku menjadi kurir TIKI sejak tahun 2014. Dia tertarik untuk menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan jasa pengiriman itu karena melihat peluang yang menjanjikan.
Sebelum menjadi kurir di TIKI, Nahar memang sudah akrab dengan jasa pengiriman. Dia sehari-harinya menjadi kurir serabutan karena memang senang naik motor dan mengantarkan pesanan orang.
Hanya saja, pendapatan yang diperolehnya tidak seberapa, paling banyak hanya sekitar Rp2 jutaan per bulan.
"Sebelum di TIKI, rasanya pedis sekali, hanya bisa dapat Rp2 jutaan, itu pun paling banyak segitu," kata Nahar kepada SINDONews, Rabu (17/8/2022).
Dengan pendapatan yang kurang stabil, dia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. Terlebih, sebagai seorang anak laki-laki, ada harapan di pundaknya untuk menopang ekonomi keluarga.
Delapan tahun berlalu sejak Nahar pertama kali menjadi kurir TIKI. Ada banyak perubahan yang telah dia rasakan. Kini, pendapatannya lebih stabil, yaitu berkisar Rp7 juta sampai Rp8 jutaan per bulan.
"Karena pelanggan sudah tau dan mengenal TIKI, pasti selalu ada pengiriman. Jadi pendapatan pasti lebih stabil dengan TIKI," sebutnya.
Tak hanya itu saja berkah dari ngurir yang Nahar rasakan, dia juga berhasil merenovasi rumahnya dan menabung untuk modal nikah. "Banyak jasa TIKI di hidup saya. Saya bisa renovasi rumah orang tua, bisa menikah juga," jelasnya.
Kehadiran TIKI memang dirasakan manfaatnya oleh ribuan kurir di Indonesia seperti Nahar. Hal itu turut didukung oleh konsistensi TIKI untuk menghadirkan layanan sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan pelanggan.
Antusiasme yang tinggi dari pelanggan untuk menggunakan jasa TIKI juga memberikan manfaat bagi kurir-kurir di berbagai wilayah Indonesia seperti Nahar. Paket-paket yang pelanggan yang kirimkan turut menjadi berkah bagi setiap kurir. Membantu mereka mewujudkan harapan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sebagai informasi, TIKI merupakan perusahaan jasa pengiriman yang didirikan oleh Almarhum Soeprapto Soeparno dan Nuraini Soeprapto pada 1 September 1970, yang kemudian semakin diperkuat dengan bergabungnya Almarhum Irawan Saputra, Gideon Wiraseputra dan Raphael Rusmadi pada tahun 1972.
Diawali dengan dengan dua cabang utama di Pangkalpinang dan Semarang, saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3.700 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia.
Jaringan TIKI telah dapat melayani 90 persen dari total 514 wilayah kabupaten atau kota di seluruh Indonesia, menjadikannya perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia. Dan mayoritas dari 83.843 kelurahan/desa di Indonesia juga sudah terlayani oleh TIKI.
(agn)