Ini Cara CT Atasi Masalah Fiskal

Selasa, 20 Mei 2014 - 10:07 WIB
Ini Cara CT Atasi Masalah Fiskal
Ini Cara CT Atasi Masalah Fiskal
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tandjung di awal kepemimpinannya sudah dihadapkan dengan permasalahan fiskal. Penerimaan dari pemerintah yang sesuai target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dinilai sulit tercapai.

"Sehingga kita harus mengambil langkah-langkah dan kita tahu pengeluaran kita juga ada kenaikan karena kurs lebih dari asumsi. Oleh karenanya, kita me-review APBN, kita berharap ada hal-hal yang bisa kita lakukan," ujarnya usai rapat koordinasi (rakor) di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Senin (19/5/2014) malam.

Salah satunya, sambung dia, dengan melakukan efektifitas penerimaan. Pihaknya berharap masih ada sumber-sumber penerimaan yang mungkin masih bisa di-explore. Terkait hal ini, CT menyerahkannya kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri.

"Masalah pemotongan anggaran, kita fokuskan pada yang tidak memiliki efek kepada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Contohnya, pembangunan gedung pemerintah di K/L dan penyediaan kendaraan dinas, saya minta untuk dihilangkan pada 2014," tambahnya.

Bos Transcorp Media ini mengatakan, tidak ada lagi pos dana untuk pembangunan gedung, kendaraan dinas, renovasi kantor. Hal ini diyakini akan menghemat 10% dari seluruh anggaran pembangunan. Selain itu, pemotongan anggaran yang tidak memiliki efek terhadap pertumbuhan, tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan, seperti perjalanan dinas atau seminar.

"Oh iya, perjalanan dinas, biaya seminar, pokoknya yang tidak ada kaitan terhadap growth, penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan, kesejahteraan masyarakat, potong! Segala sesuatu tentunya kita serahkan dari pembahasan dengan DPR. Kita berharap DPR memahami, mengerti apa yang terjadi dan betul-betul sesuai dengan yang diharapkan," jelasnya.

Dia mengungkapkan, anggaran tersebut nantinya akan dialihkan. Namun sebelum dialihkan, yang terpenting adalah agar mencukupi defisit menjadi seimbang. "Defisit kita kecil agar kita punya room untuk bergerak leluasa lagi," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9273 seconds (0.1#10.140)