Bermodal Rp500 Ribu Usaha Aldila Sampai ke Roma

Minggu, 22 Juni 2014 - 20:16 WIB
Bermodal Rp500 Ribu Usaha Aldila Sampai ke Roma
Bermodal Rp500 Ribu Usaha Aldila Sampai ke Roma
A A A
INDONESIA merupakan gudang kekayaan alam dengan segala bentuk rupa yang di dalamnya terkandung nilai jual tinggi. Hal tersebut bisa dimanfaatkan dari mengolah bahan-bahan alam menjadi barang pakai yang disenangi banyak orang dan memiliki nilai jual yang luar biasa.

Biasanya, hal tersebut menjadi peluang bisnis yang bagus untuk para pengusaha muda dalam memanfaatkannya. Mereka menggunakan bahan-bahan dari alam untuk membuat kerajinan tangan yang mampu bersaing di pasar dalam negeri, bahkan mancanegara. Salah satunya adalah pemanfaatan kayu mahoni dan benang rajut.

Adalah Aldila Dipamela, pengusaha wanita muda yang melebarkan sayap bisnisnya lewat produk-produk berkonsep rajut. Berbagai macam barang jadi untuk wanita dibuat dari ide brilian dan tangan terampil perajin Tasikmalaya, seperti tas, sandal, dompet dan aksesoris wanita.

"Semuanya dirajut sendiri dengan tangan. Saya mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga di Tasik untuk bisnis ini. Awalnya sih, saya cuma jadi resaler untuk tas-tas dari suplier. Tapi, terus jadi kepikiran untuk bikin sesuatu yang berbeda. Jadilah saya membuat usaha ini," ujar perempuan yang masih kuliah pada semester akhir ini kepada Sindonews, Minggu (22/6/2014).

Modal awal Dila hanya Rp500 ribu. Namun, berkat keuletannya usaha yang dirintis sejak 2011 ini sekarang sudah mampu meraup untung sekitar Rp75 juta per bulan. Untuk range harga, sesuai dengan kualitas.

"Kalau untuk tas, harganya sekitar Rp375 ribu- Rp1 juta. Kalau yang Rp1 juta itu biasanya perpaduan antara kulit dan rajut. Nah, untuk sandal sendiri harganya mulai dari Rp195 ribu. Kita juga melayani custom atau pesan khusus. Itu biasanya jadi 2-3 minggu," tutur wanita yang akrab disapa Dila ini.

Dila menuturkan, meskipun tidak pandai merajut, ide-ide briliannya tersebut disampaikan kepada kakak sepupu yang pandai (merajut) untuk kemudian diajarkan kepada ibu-ibu di kampungnya di Tasikmalaya.

Perempuan berjilbab berusia 22 tahun ini sangat ingin produknya bisa masuk ke pasar internasional.
"Sekarang sudah ada pesanan dari Roma (Italia), itu awalnya bermula dari pembeli produk ini. Kemudian, ada temannya di Roma yang membuka butik. Jadilah saya kirim barang ke sana. Juga untuk acara Jakarta Fashion Week 2014 nanti, saya kerja sama dengan salah satu brand baju. Jadi, mereka yang menyiapkan bajunya, saya yang menyiapkan tas dan sandalnya," ungkap Dila.

Atas ketekunannya, dia tidak takut jika harus bersaing dengan pasar Indonesia atau asing. Karena menurutnya, barang-barang yang dia ciptakan memiliki ciri khas tersendiri dengan bahan-bahan berkualitas.

"Kita menggunakan kayu mahoni. Jadi kuat dan tahan lama, dengan warna-warna yang cantik. Desainnya juga berasal dari ide-ide original yang saya ambil dari sekitar, misalnya burung merak dan motif-motif lain. Jadi, saya tidak perlu takut atau ragu untuk bersaing dengan produk-produk lain. Karena produk saya punya ciri khas sendiri," ujarnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6371 seconds (0.1#10.140)