Kemenparekraf Tekankan Peran Aktif Pelaku Pariwisata Desa di Labuan Bajo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki tahapan kedua rangkaian Kampanye Sadar Wisata (KSW), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan program pelatihan bagi para pelaku wisata. Pada pelatihan yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, 4-10 September 2022 ini, Kemenparekraf menekankankan pentingnya kontribusi sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan pariwisata desa.
Sejalan dengan hal tersebut, saat pembukaan fase pelatihan untuk desa wisata di wilayah Labuan Bajo, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh mengatakan, pelatihan merupakan momentum tepat untuk pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan keahlian, memperkuat inovasi produk wisata dan peningkatan kapasitas bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.
“Saya mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, baik yang sudah bergerak di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk mengembangkan diri dan mempertajam skill, keahlian yang diperlukan. Untuk produk yang kita tawarkan, cara melayani, dan dapat meyakinkan wisatawan, agar kita punya citra yang baik,” jelas Frans, dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Frans berharap, dari pelatihan yang diselenggarakan ini akan lahir para pelaku pariwisata andal, terutama di desa wisata. “Tunjukkan semangat dan motivasi, jangan hanya jadi penonton tapi jadi pelaku,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pada peluncuran Kampanye Sadar Wisata mengatakan bahwa dirinya menginginkan konsep peningkatan SDM di era Society 5.0 dapat meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga wisatawan dapat menikmati kunjungannya secara aman dan nyaman.
Terkait pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata, Sandiaga menjelaskan dalam prosesnya akan dipilih kader desa wisata yang akan mendapatkan pelatihan, dan bertugas membuat proyek rencana pengembangan desa wisata masing-masing.
Menyoroti hal yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut mengatakan peran aktif masyarakat adalah kunci dalam pengembangan pariwisata yang akan berimbas positif pada perekonomian. Karena itu, Pius mengajak warga memperkuat kapasitas dan pintar menangkap peluang, menambah pengetahuan, wawasan, dan teknologi, sehingga potensi alam Manggarai Barat yang indah dan kaya dapat dimanfaatkan lebih baik.
Setelah sektor pariwisata dibuka kembali, tuturnya, hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan masih berkisar separuh dari kunjungan wisatawan sebelum masa pandemi yang mencapai sekitar 240.000. Bila sebelumnya, komposisi wisatawan yang datang lebih banyak berasal dari mancanegara, kini 80% yang datang berkunjung adalah wisatawan domestik.
“Mari kita bangkit, mari kita bertanya kepada diri sendiri, apa yang bisa kita perbuat. Kekurangan (pengetahuan tentang pengelolaan pariwisata) kita akan ditambah hari ini, baik ilmunya, pengetahuan, serta teknologi, juga bagaimana melakukan pengembangan produk, mendesain dan seterusnya," ujar Pius.
Sejalan dengan hal tersebut, saat pembukaan fase pelatihan untuk desa wisata di wilayah Labuan Bajo, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh mengatakan, pelatihan merupakan momentum tepat untuk pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan keahlian, memperkuat inovasi produk wisata dan peningkatan kapasitas bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.
Baca Juga
“Saya mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, baik yang sudah bergerak di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk mengembangkan diri dan mempertajam skill, keahlian yang diperlukan. Untuk produk yang kita tawarkan, cara melayani, dan dapat meyakinkan wisatawan, agar kita punya citra yang baik,” jelas Frans, dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Frans berharap, dari pelatihan yang diselenggarakan ini akan lahir para pelaku pariwisata andal, terutama di desa wisata. “Tunjukkan semangat dan motivasi, jangan hanya jadi penonton tapi jadi pelaku,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pada peluncuran Kampanye Sadar Wisata mengatakan bahwa dirinya menginginkan konsep peningkatan SDM di era Society 5.0 dapat meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga wisatawan dapat menikmati kunjungannya secara aman dan nyaman.
Terkait pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata, Sandiaga menjelaskan dalam prosesnya akan dipilih kader desa wisata yang akan mendapatkan pelatihan, dan bertugas membuat proyek rencana pengembangan desa wisata masing-masing.
Menyoroti hal yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut mengatakan peran aktif masyarakat adalah kunci dalam pengembangan pariwisata yang akan berimbas positif pada perekonomian. Karena itu, Pius mengajak warga memperkuat kapasitas dan pintar menangkap peluang, menambah pengetahuan, wawasan, dan teknologi, sehingga potensi alam Manggarai Barat yang indah dan kaya dapat dimanfaatkan lebih baik.
Setelah sektor pariwisata dibuka kembali, tuturnya, hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan masih berkisar separuh dari kunjungan wisatawan sebelum masa pandemi yang mencapai sekitar 240.000. Bila sebelumnya, komposisi wisatawan yang datang lebih banyak berasal dari mancanegara, kini 80% yang datang berkunjung adalah wisatawan domestik.
“Mari kita bangkit, mari kita bertanya kepada diri sendiri, apa yang bisa kita perbuat. Kekurangan (pengetahuan tentang pengelolaan pariwisata) kita akan ditambah hari ini, baik ilmunya, pengetahuan, serta teknologi, juga bagaimana melakukan pengembangan produk, mendesain dan seterusnya," ujar Pius.