Harga Telur Ayam di Luar Jawa dan Sumatera Masih Tinggi, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut harga telur ayam ras telah mengalami penurunan terutama di wilayah pulau Jawa dan Sumatera.
Dalam catatan Kemendag, rata-rata harga telur ayam ras di tingkat eceran di wilayah Jawa sebesar Rp28.150/kg atau turun 5,7% dibandingkan seminggu sebelumnya. Di wilayah Sumatra, harganya Rp28.890/kg atau turun 1,1%.
"Tapi, meskipun telah mengalami tren penurunan, harga di luar Jawa dan Sumatra masih berada di atas kisaran harga Rp30.000/kg," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra dalam keterangan resminya, Kamis (8/9/2022).
Dia memaparkan, rata-rata harga di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp31.100/kg atau turun 2,3% dibandingkan seminggu sebelumnya, di Kalimantan sebesar Rp31.860/kg atau turun 2,8%.
Kemudian di Sulawesi sebesar Rpp30.950/kg atau turun 2,7% dibandingkan seminggu sebelumnya, serta di Maluku dan Papua sebesar Rp37.800/kg atau turun 0,6% dibandingkan seminggu sebelumnya.
Syailendra menjelaskan, produksi telur ayam ras terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra dengan total produksi mencapai 78% dari produksi nasional, dengan rincian Jawa sebesar 56% dan Sumatra sebesar 22%.
Sementara itu, wilayah di luar Jawa dan Sumatra cenderung mengalami defisit pasokan, khususnya di wilayah Maluku dan Papua, yang biasanya dipasok dari wilayah Jawa.
“Selain karena defisit pasokan di luar Jawa dan Sumatra, faktor biaya distribusi dan risiko kerusakan telur, seperti telur busuk dan pecah, saat pengiriman juga menjadi salah satu penyebab terjadinya disparitas harga,” paparnya.
Dalam catatan Kemendag, rata-rata harga telur ayam ras di tingkat eceran di wilayah Jawa sebesar Rp28.150/kg atau turun 5,7% dibandingkan seminggu sebelumnya. Di wilayah Sumatra, harganya Rp28.890/kg atau turun 1,1%.
"Tapi, meskipun telah mengalami tren penurunan, harga di luar Jawa dan Sumatra masih berada di atas kisaran harga Rp30.000/kg," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra dalam keterangan resminya, Kamis (8/9/2022).
Dia memaparkan, rata-rata harga di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp31.100/kg atau turun 2,3% dibandingkan seminggu sebelumnya, di Kalimantan sebesar Rp31.860/kg atau turun 2,8%.
Kemudian di Sulawesi sebesar Rpp30.950/kg atau turun 2,7% dibandingkan seminggu sebelumnya, serta di Maluku dan Papua sebesar Rp37.800/kg atau turun 0,6% dibandingkan seminggu sebelumnya.
Syailendra menjelaskan, produksi telur ayam ras terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra dengan total produksi mencapai 78% dari produksi nasional, dengan rincian Jawa sebesar 56% dan Sumatra sebesar 22%.
Sementara itu, wilayah di luar Jawa dan Sumatra cenderung mengalami defisit pasokan, khususnya di wilayah Maluku dan Papua, yang biasanya dipasok dari wilayah Jawa.
“Selain karena defisit pasokan di luar Jawa dan Sumatra, faktor biaya distribusi dan risiko kerusakan telur, seperti telur busuk dan pecah, saat pengiriman juga menjadi salah satu penyebab terjadinya disparitas harga,” paparnya.