Komitmen Pelaku Bisnis Properti Melaksanakan Kewajiban kepada Kreditur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dampak positif redanya pandemi Covid-19 tampaknya sudah mulai berdampak pada para pelaku bisnis. Saat pandemi, sejumlah bisnis properti merasakan banyak penundaan proyek akibat menurunnya daya beli konsumen.
Konsumen segmen menengah atas, memilih menunda belanja properti dan menunggu krisis akibat pandemi mereda. Perlambatan ini berdampak pada arus kas perusahaan properti. Itu juga yang terjadi pada PT. Mahkota Properti Indo Senayan (PT. MPIS).
Sejak 2020, di masa pandemi Covid 19 mereka masih terus bertahan dan melakukan inovasi dengan beberapa program percepatan penyelesaian kepada para kreditor. Dengan melakukan top up konversi asset properti diharapkan akan mengurangi hutang, seperti yang dilakukan pada vittoria apartment jakarta, apartment ruby balikpapan, dan bandara city di Dadap Tangerang.
"Saya atas nama perusahaan mengucapkan terima kasih kepada seluruh kreditor yang telah mensupport perusahaan selama ini, dengan mengikuti program program percepatan penyelesaian yang telah kami tawarkan," ujar Hamdriyanto, Direktur PT Mahkota Property Indo Permata dan Direktur PT Mahkota Properti Indo Senayan.
Mereka berkomitmen melaksanakan kewajiban kepada seluruh kreditor dengan 5 cara. Hal ini merupakan sebagai upaya untuk menyelesaikan kewajiban dalam waktu 5 tahun sesuai dengan putusan homologasi perusahaannya.
"Lima cara tersebut yaitu cash waterfall, konversi asset saham , konversi asset kavling gudang cikande, top up konversi asset properti dan transaksi cessie yang bekerja sama dengan pihak ke tiga," urainya. Upayanya sampai saat ini telah berjalan dan telah menyelesaikan lebih dari 20% dari kewajiban.
Menurut dia pemenuhan kewajiban tersebut sebagai upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan menjaga kemampuan perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban dalam perjanjian perdamaian atau homologasi dan menjaga kepentingan ribuan kreditor kami," tegasnya.
Perkembangan perusahaan saat ini telah membuka beberapa cabang di kota kota besar di Indonesia. Hal ini guna mendapat proyek dari daerah tersebut dan menargetkan perolehan kontrak baru setiap tahunnya Rp 2,5 triliun. Sehingga, pihaknya berharap, dapat meningkatkan kinerja dan berdampak pada kenaikkan harga saham perusahaan di bursa efek indonesia.
IKAI, kata dia, saat ini sedang fokus pada pengembangan usaha. Dengan mengembangkan merek ESSENZA keramik, dengan bekerja sama dengan distributor besar di daerah daerah dalam memasarkan produk perusahaan, dengan brand nama yang cukup kuat di dalam negeri dan di luar negeri. "ESSENZA juga telah di eksport ke beberapa negara di mulai pada tahun lalu," ujarnya.
Selain itu juga, ditambahkannya, bahwa hotel-hotel yang di miliki juga mengalami peningkatan tingkat hunian yang sangat baik pada saat ini. Pihaknya berharap, dari bisnis dapat memberikan kontribusi kepada kinerja keuangan perusahaan.
IKAI, sambung dia, fokus kepada pengembangan usaha ke bisnis-bisnis yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang seperti bisnis digital, bekerja sama dengan mitra strategis sehingga dapat memberikan kenaikan pada valuasi perusahaan di masa yang akan datang.
"Dengan masih aktifnya perusahaan IKAI dan TOPS, diharapkan kedua perusahaan ini dapat terus membukukan kinerja yang positif, sehingga kemampuan perusahaan kami MPIS Dan MPIP dalam pelaksanakan program perdamaian (homologasi) dapat berjalan dengan baik," pungkasnya
Konsumen segmen menengah atas, memilih menunda belanja properti dan menunggu krisis akibat pandemi mereda. Perlambatan ini berdampak pada arus kas perusahaan properti. Itu juga yang terjadi pada PT. Mahkota Properti Indo Senayan (PT. MPIS).
Sejak 2020, di masa pandemi Covid 19 mereka masih terus bertahan dan melakukan inovasi dengan beberapa program percepatan penyelesaian kepada para kreditor. Dengan melakukan top up konversi asset properti diharapkan akan mengurangi hutang, seperti yang dilakukan pada vittoria apartment jakarta, apartment ruby balikpapan, dan bandara city di Dadap Tangerang.
"Saya atas nama perusahaan mengucapkan terima kasih kepada seluruh kreditor yang telah mensupport perusahaan selama ini, dengan mengikuti program program percepatan penyelesaian yang telah kami tawarkan," ujar Hamdriyanto, Direktur PT Mahkota Property Indo Permata dan Direktur PT Mahkota Properti Indo Senayan.
Mereka berkomitmen melaksanakan kewajiban kepada seluruh kreditor dengan 5 cara. Hal ini merupakan sebagai upaya untuk menyelesaikan kewajiban dalam waktu 5 tahun sesuai dengan putusan homologasi perusahaannya.
"Lima cara tersebut yaitu cash waterfall, konversi asset saham , konversi asset kavling gudang cikande, top up konversi asset properti dan transaksi cessie yang bekerja sama dengan pihak ke tiga," urainya. Upayanya sampai saat ini telah berjalan dan telah menyelesaikan lebih dari 20% dari kewajiban.
Menurut dia pemenuhan kewajiban tersebut sebagai upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan menjaga kemampuan perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban dalam perjanjian perdamaian atau homologasi dan menjaga kepentingan ribuan kreditor kami," tegasnya.
Perkembangan perusahaan saat ini telah membuka beberapa cabang di kota kota besar di Indonesia. Hal ini guna mendapat proyek dari daerah tersebut dan menargetkan perolehan kontrak baru setiap tahunnya Rp 2,5 triliun. Sehingga, pihaknya berharap, dapat meningkatkan kinerja dan berdampak pada kenaikkan harga saham perusahaan di bursa efek indonesia.
IKAI, kata dia, saat ini sedang fokus pada pengembangan usaha. Dengan mengembangkan merek ESSENZA keramik, dengan bekerja sama dengan distributor besar di daerah daerah dalam memasarkan produk perusahaan, dengan brand nama yang cukup kuat di dalam negeri dan di luar negeri. "ESSENZA juga telah di eksport ke beberapa negara di mulai pada tahun lalu," ujarnya.
Selain itu juga, ditambahkannya, bahwa hotel-hotel yang di miliki juga mengalami peningkatan tingkat hunian yang sangat baik pada saat ini. Pihaknya berharap, dari bisnis dapat memberikan kontribusi kepada kinerja keuangan perusahaan.
IKAI, sambung dia, fokus kepada pengembangan usaha ke bisnis-bisnis yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang seperti bisnis digital, bekerja sama dengan mitra strategis sehingga dapat memberikan kenaikan pada valuasi perusahaan di masa yang akan datang.
"Dengan masih aktifnya perusahaan IKAI dan TOPS, diharapkan kedua perusahaan ini dapat terus membukukan kinerja yang positif, sehingga kemampuan perusahaan kami MPIS Dan MPIP dalam pelaksanakan program perdamaian (homologasi) dapat berjalan dengan baik," pungkasnya
(nng)